Mohon tunggu...
Aryasatya Wishnutama
Aryasatya Wishnutama Mohon Tunggu... Psikolog - Psikolog/Psikiater

Psikolog yang bertugas di Dinas Psikologi Angkatan Darat.

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Psikologi dalam Operasi False Flag : Mengarahkan Persepsi, Menguasai Narasi

25 Januari 2025   16:12 Diperbarui: 25 Januari 2025   16:12 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

3. Psikologi Ketakutan dan Mobilisasi Emosi
Ketakutan adalah emosi yang kuat dan sering digunakan dalam operasi false flag. Psikolog Paul Slovic dalam penelitiannya menunjukkan bahwa manusia cenderung bereaksi lebih cepat terhadap ancaman emosional dibandingkan ancaman rasional. Ketakutan dapat dimobilisasi untuk membenarkan tindakan drastis, seperti invasi militer atau perubahan kebijakan keamanan.

---

Fakta Sejarah: Operasi False Flag yang Terkenal

Berikut adalah contoh nyata di mana prinsip-prinsip psikologi digunakan dalam operasi false flag:

1. Operasi Himmler (1939)
Sebelum invasi Jerman ke Polandia, Nazi Jerman melancarkan operasi false flag yang dikenal sebagai Operasi Himmler. Mereka menyamar sebagai tentara Polandia dan menyerang stasiun radio Jerman di Gleiwitz, menciptakan alasan bagi Jerman untuk memulai perang. Narasi ini berhasil memengaruhi opini publik Jerman dan memobilisasi dukungan terhadap invasi.

2. Rencana Northwoods (1962)
Dalam dokumen yang kemudian diungkapkan ke publik, Pentagon merancang operasi false flag untuk membenarkan invasi ke Kuba. Rencana ini melibatkan serangan palsu terhadap warga AS yang akan diklaim dilakukan oleh Kuba. Meski rencana ini tidak pernah dilaksanakan, dokumen ini menjadi bukti bagaimana manipulasi persepsi direncanakan secara strategis.

3. Insiden Teluk Tonkin (1964)
Pemerintah AS mengklaim bahwa kapal perang Vietnam Utara menyerang kapal perang AS di Teluk Tonkin. Insiden ini digunakan sebagai dasar untuk melibatkan AS dalam Perang Vietnam. Namun, dokumen deklasifikasi menunjukkan bahwa klaim tersebut dilebih-lebihkan untuk membenarkan intervensi militer.

---

Teori Psikologi yang Relevan

Operasi false flag sering memanfaatkan teori-teori berikut untuk memengaruhi massa:

1. Teori Spiral Keheningan (Elisabeth Noelle-Neumann)
Individu cenderung diam jika merasa opini mereka berbeda dari mayoritas. Dengan menciptakan narasi dominan melalui propaganda, pihak yang melakukan false flag dapat membungkam suara-suara kritis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun