Mohon tunggu...
Aryasatya Wishnutama
Aryasatya Wishnutama Mohon Tunggu... Psikolog - Psikolog/Psikiater

Psikolog yang bertugas di Dinas Psikologi Angkatan Darat.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Peran Psikologi dalam Militer : Mempersiapkan Tentara Nasional Indonesia Menghadapi Tantangan di Masa Depan

15 Januari 2025   19:14 Diperbarui: 15 Januari 2025   19:14 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Selain melatih prajurit untuk menghadapi tekanan, psikologi juga berperan dalam mengidentifikasi potensi kepemimpinan yang dimiliki oleh individu dalam tubuh TNI. Menggunakan alat tes psikologi yang tepat, seperti tes kepribadian dan kemampuan kognitif, TNI dapat lebih mudah mengenali prajurit dengan potensi kepemimpinan yang tinggi.

"Pemimpin yang baik adalah mereka yang mampu menginspirasi dan memotivasi bawahannya, memahami kebutuhan emosional tim, serta mengambil keputusan dengan cepat dan tepat dalam kondisi darurat," tambah Aryasatya Wishnutama.

Pendidikan dan pelatihan berbasis psikologi yang berfokus pada pengembangan keterampilan kepemimpinan akan memastikan bahwa TNI tidak hanya memiliki prajurit yang terlatih, tetapi juga pemimpin yang mampu memimpin dengan empati, strategi, dan ketegasan dalam menghadapi dinamika peperangan dan situasi kritis.

---

3. Meningkatkan Dinamika Tim dan Kerja Sama Antar Unit

Dalam lingkungan militer, kesuksesan operasi tidak hanya bergantung pada kemampuan individu, tetapi juga pada bagaimana anggota tim bekerja bersama-sama. Psikologi memiliki peran yang sangat penting dalam menciptakan dinamika tim yang efektif, mengelola konflik, dan meningkatkan komunikasi antar anggota satuan.

Studi oleh Salas et al. (2022) dalam Journal of Military Psychology menunjukkan bahwa tim militer yang memiliki komunikasi yang terbuka dan saling mendukung memiliki tingkat keberhasilan yang lebih tinggi dalam operasi. Pelatihan tim berbasis psikologi dapat mencakup teknik-teknik untuk meningkatkan keterampilan komunikasi, pengelolaan konflik, dan koordinasi antar unit. Hal ini akan sangat berguna dalam memastikan bahwa setiap anggota tim dapat bekerja dengan efisien dan efektif, bahkan dalam situasi yang penuh tekanan.

---

4. Menghadapi Tantangan Perang Siber dan Teknologi Militer

Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi telah mengubah lanskap peperangan modern. "Perang siber dan penggunaan teknologi canggih dalam operasi militer memerlukan adaptasi cepat, tidak hanya dari sisi teknologi, tetapi juga dari sisi psikologis," ungkap Wishnutama.

Prajurit militer yang terlibat dalam operasi siber atau yang bekerja dengan teknologi canggih harus memiliki ketahanan mental untuk menangani tantangan yang datang dengan pekerjaan tersebut, seperti tekanan untuk mengambil keputusan cepat, stres akibat pengawasan intensif, dan kebutuhan untuk beradaptasi dengan perangkat teknologi yang selalu berubah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun