Mohon tunggu...
Rendi Aryanto
Rendi Aryanto Mohon Tunggu... -

semoga z....bisa. ok

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Apa Itu Kematian?

18 Mei 2013   00:46 Diperbarui: 24 Juni 2015   13:24 245
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Oleh : Mahasiswa Semester ??

Seolah menjadi sebuah fenomena yang begitu menyedot perhatian kita dengan meninggalnya Ustadz Jeffry Al Buchory. Hampir seminggu media cetak atau elektronik seakan tidak mau ketinggalan dengan Alm Ustadz ini. Dimana-mana selama tiga hari bahkan saya sendiri ya sama kenapa meninggal, ada apa? Pertanyaan-pertanyaan itu menghampiri setiap sisi ingatan kita kepada sosok Ustadz yang kita hormati. Sosok dakwah yang lugas,  tidak memvonis, gurauan yang membuat kita tersenyum dan mampu membuat kita selalu mengingat untuk berbuat kepada kebaikan. Banyak sekali alam sadar kita menerawang ( Daya Khayal), ada yang mengatakan bahwa UJE diutus oleh Allah untuk menyadarkan manusia karena sudah dekat dengan kiamat. Adanya awan yang sedang berdoa, kematiannya yang sebelum kecelakaan sudah dicabut nyawanya dulu oleh Allah. Dan ada juga yang sampai menjadikan tempat kecelakaan tersebut dijadikan tempat semedi atau sesaji.

Satu hal yang perlu kita renungkan bahwa kematian itu pasti akan datang. Ini Allah sudah berbicara melalui Al Qur’an (Kalo gak salah) Surat Ali Imran ayat 185. Teman, Sahabat kematian itu pasti akan datang, kita tidak pernah tahu berapa sisa waktu yang diberikan oleh Allah kepada kita. Entah dengan cara apa, dimana, maka yang perlu kita takutkan adalah sudahkah kita memiliki bekal. Sudahkan amalan kita mampu menolong kita kelak. Pernah saya itu bertanya didalam hati saya, siapa sih yang kekal didunia ini, yang tidak akan pernah mati. Orang saktikah, orang pintarkah, atau orang yang paling kuatkah. Filsuf misalnya dia tetap mati juga, bahkan Nabi pun ternyata tetap mengalami yang namanya kematian. Coba didunia ini siapa yang bisa hidup terus menerus?

Kematian UJE mestinya menjadikan kita lebih beriman, karena memang sehebat-hebatnya manusia dia tidak akan mampu menolak takdirnya Allah. Maka yang perlu kita lakukan saat ini bersyukur atas waktu yang sudah diberikan, berusaha memanfaatkannya dengan sebaik-baiknya. Semoga kita selalu dalam lindungan Allah SWT aminn...

*Masih belajar menulis

PKnH 2009

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun