Mohon tunggu...
Arya PrimatamaEffendi
Arya PrimatamaEffendi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa semester 7 jurusan Hubungan Internasional di Fisip UIN Jakarta.

Saya merupakan seorang mahasiswa jurusan Ilmu Hubungan Internasional semester 7 di Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Melihat Nuklir di Semenanjung Korea

12 September 2024   13:17 Diperbarui: 12 September 2024   13:37 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seperti yang kita ketahui, wilayah semenanjung korea yang berada di kawasan Asia Timur memiliki letak yang strategis dari segi geopolitik. Kawasan ini sudah menjadi sorotan baik dari dunia barat ataupun wilayah asia sendiri, karena memiliki suatu hal yang tidak ada habisnya diperbincangkan yaitu Nuklir. Wilayah ini merupakan tempat yang paling rawan konflik nuklir di dunia yang diawali oleh Korea Utara pada akhir abad ke-20, hal ini menimbulkan ketegangan antara Korea Utara dengan Korea Selatan, ternyata hal ini juga menimbulkan keresahan dari dunia global yang menyoroti tentang stabilitas serta keamanan internasional, hal ini menyebabkan adanya dampak yang serius terhadap keamanan kawasan serta berbagai upaya hubungan diplomatik yang berada di kawasan Asia Timur.

            Seperti yang kita ketahui bahwa program Nuklir ini merupakan milik Korea Utara yang berawal dari rezim kepemimpinan Kim demi mencapai tujuan yaitu bisa mempertahankan kekuasaanya serta melindungi negaranya dari berbagai kekuatan ancaman dari luar, yang menjadi musuh utamanya yakni Amerika Serikat dan sekutu. Sejak tahun 2006 pada saat uji coba nuklir pertamanya Korea Utara sudah melakukan berkali-kali rangkaian uji coba nuklir yang membuat pandangan global terhadap Korea Utara sebagai suatu ancaman terhadap stabilitas kawasan di Semenanjung Korea.

            Melihat Nuklir yang berada di kawasan semenanjung korea sebenarnya memiliki beberapa tujuan dari korea utara yaitu untuk melindungi rezin yang sedang berkuasa dan juga menjadi satu bahan negosiasi politik, dikarenakan setiap terjadi sesuatu hal terhadap korea utara yang berpotensi merugikan negaranya maka isu nuklir akan selalu digulirkan untuk menjadi suatu daya tawar dari negosiasi guna mempertimbangkan kembali kondisi yang sedang terjadi di kawasan tersebut, maka dari itu Nuklir bagi korea utara merupakan salah satu hal penting dalam berbagai strateginya di dunia internasional.

            Nuklir di kawasan semenanjung korea memiliki dampak potensi ancaman yang begitu luas apalagi pada wilayah asia timur, negara korea selatan dan juga jepang yang merupakan tetangga dari korea utara memiliki ancaman serius, karena apabila terjadi ketegangan dalam wilayah tersebut maka berpotensi menaikan eskalasi juga mobilisasi militer serta berakibat pada turunnya dua poros besar bertemu disitu, yakni Amerika Serikat dan sekutu dalam hal ini negara Jepang dan juga Korea selatan, dan juga Rusia dan China yang merupakan sekutu dari Korea Utara yang semuanya memiliki kepentingan strategis pada wilayah tersebut.

            Ekonomi juga sepertinya akan mendapatkan dampak signifikan atas hal yang mengancam di wilayah semenanjung korea ini, tindakan dari korea utara yang tidak bisa diprediksi menjadi salah satu aspek yang berpotensi menggangu aktifitas perdagangan internasional serta menimbulkan keresahan bagi para penduduk yang berada di wilayah jepang apalagi korea selatan akan terjadinya suatu konflik yang mengakibatkan keterpurukan bagi mereka yang berada pada wilayah tersebut. Ancaman besar yang begitu menghantui ini menjadi kekhawatiran dunia internasional juga dikarenakan Jepang dan juga Korea Selatan saat ini merupakan dua negara besar yang memiliki berbagai bidang industri yang tersebar di berbagai belahan dunia seperti industri otomotifnya yang saat ini begitu ekspansif ke berbagai negara dalam mengembangkan kendaraan listrik, lalu industri teknologinya yang begitu ekspansif dalam mengembangkan teknologi kecerdasan buatan yang menjadi dorongan utama dunia internsional serta menggerakan perputaran uang dalam skala global.

            Melihat dampak nuklir pada wilayah tersebut yang ternyata begitu besar maka perlu dilakukanlah upaya untuk Denuklirisasi semenanjung korea yang merupakan tantangan diplomatik besar bagi dunia internasional. Berbagai upaya telah dilakukan oleh negara besar seperti Amerika serikat dalam menengahi isu yang menjadi sorotan internsional ini yaitu dengan dilakukannya pertemuan puncak pemimpin korea utara dan juga amerika serikat namun belum bisa menghasilkan solusi jangka panjang pada wilayah ini. Tuntutan dari korea utara yang meminta jaminan keamanan serta pencabutan sanksi masih menjadi perbincangan, dari sudut pandang amerika serikat serta sekutunya meminta langkah konkret dalam mengurangi ancaman nuklir pada wilayah tersebut terlebih dahulu.

            Indonesia sebagai wilayah non-blok memiliki hubungan baik ke semua negara yang terlibat dalam ketegangan yang terjadi di wilayah semenanjung korea sendiri sebenarnya akan mengalami dampak juga apabila terjadi eskalasi konflik yang cukup panas di wilayah sana, sektor ekonomi menjadi dampak yang akan dirasakan oleh indonesia dikarenakan negara jepang dan juga korea selatan merupakan investor besar yang ada di wilayah indonesia, hal ini tentunya akan memiliki dampak investasi yang mengakibatkan penurunan kepada indonesia.

            Ancaman nuklir yang terjadi di semenanjung korea merupakan satu isu kompleks yang berskala global, banyak aktor besar yang terlibat pada wilayah tersebut yang juga memiliki kepentingan masing-masing dan saling bertentangan. Upaya diplomatik yang terus ditempuh dan sedang berlangsung pastinya memiliki harapan agar bisa mengontrol geopolitik wilayah bahkan skala global, situasi sulit ini membutuhkan waktu yang cukup lama agar mendapat titik terang serta dapat megakomodir kepentingan dari berbagai negara yang terlibat. Perlu adanya kesepahaman serta kesepakatan dari berbagai negara demi menjaga stabilitas wilayah serta global demi mencegah terjadinya potensi konflik nuklir yang lebih besar dan merugikan berbagai pihak.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun