Mohon tunggu...
Arya Pradana Budiarto
Arya Pradana Budiarto Mohon Tunggu... Dokter - Jurnalis Independent / Dokter Olahraga / Doping Control Officer / Travel Business / Lecturer

Penulis independen, menulis berdasarkan fakta dan data serta pengalaman hidup. tinggal di Rusia 🇷🇺, Swiss 🇨🇭, Arab Saudi 🇸🇦 dan Indonesia 🇮🇩 tentunya. 📩📝 aryapradanabudiarto@mail.ru

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Tren "Bule Hunter" demi Eksis di Pergaulan, Sosial Media dan Gengsi

9 Juni 2022   22:44 Diperbarui: 9 Juni 2022   22:50 1167
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Khaerul Arief J, mahasiswa yang menjadi bule hunter dan memberikan seminar kepada khalayak ramai. Sumber foto : Magdelene.com

Tren “ Bule Hunter “atau Pemburu Bule Demi Eksis di Pergaulan, Sosial Media dan Gengsi

Bule Hunter, apa ya itu? Mungkin ada beberapa dari anda yang belum pernah mendengar istilah ini. Ya, Pemburu bule atau warga negara asing di Indonesia saat ini tengah menjamur ditengah kecanggihan teknologi yang sudah banyak sekali aplikasi sosial media yang dapat menjangkau ujung dunia ini sekalipun.

Lalu apa sih motivasi banyaknya orang Indonesia yang memburu bule saat ini, Penulis kebetulan mendapatkan beberapa narasumber yang penulis ajak wawancara. Dari narasumber yang penulis ajak wawancara didapatkan beragam motivasi yang melatarbelakanginya.

Ada motivasinya yang sengaja menjadi bule hunter untuk merubah nasibnya, karena dia merasa dengan pendidikan yang tidak tinggi membuatnya akan sulit untuk bekerja di masa depan serta merubah garis keturunan. Jadi dengan menjadi bule hunter dia bisa mendapatkan penghidupan yang layak serta naiknya gengsi di hadapan teman sepergaulannya. Karena dengan mempunyai pasangan warga negara asing dia merasa mempunyai derajat yang lebih tinggi dari teman sepermainannya yang mungkin tidak memiliki pasangan warga negara asing.

Khaerul Arief J, mahasiswa yang menjadi bule hunter dan memberikan seminar kepada khalayak ramai. Sumber foto : Magdelene.com
Khaerul Arief J, mahasiswa yang menjadi bule hunter dan memberikan seminar kepada khalayak ramai. Sumber foto : Magdelene.com

Lalu motivasi lainnya adalah bisa eksis di sosial media, ya dengan mempunyai pasangan warga negara asing banyak orang Indonesia berubah menjadi youtuber atau selebgram. Ada dari mereka bahkan yang berpendidikan tinggi turun menjadi selebgram atau youtuber demi eksis di sosial media yang tentunya kadang kontennya mereka bisa dibilang unfaedah bagi pendidikan, moral atau masa depan bangsa dimana bangsa Indonesia masih mengadopsi adat dan adab ketimuran. Bahkan ada mahasiswa yang pernah membuat seminar bagaimana menjadi "bule hunter" padahal dengan pendidikan yang tinggi seharusnya dia bisa lebih bisa memberikan seminar yang inspiratif bagi yang lainnya.

Walaupun juga ada orang Indonesia yang penulis wawancarai bertemu jodohnya warga negara asing saat studi atau bekerja di negara lain. Tapi ketika ditanya motivasinya apa menikah dengan warga negara asing ya dia mengatakan lebih agar bisa terlihat lebih sukses dan naik derajat serta gengsinya dihadapan keluarga atau rekan sepergaulannya. Jadi ya setidaknya motivasi yang sama seperti yang diatas.

Lalu apakah tren bule hunter ini akan tetap berlanjut, tentu saja Indonesia sebagai negara berkembang yang kadang masyarakatnya masih banyak yang merasa inferior ketika bertemu dengan Bule atau warga negara asing. Entah apa penyebabnya, ada yang bilang karena penjajahan yang terlalu lama di masa lampau hingga ada yang ingin merubah nasib dan gengsi secara instan bisa tinggal di luar negeri dengan hidup enak serta agar diakui di pergaulan nya bahwa dia mempunyai gengsi yang tinggi dibanding yang lainnya. Bagaimana dengan anda, Apakah minat menambah menjadi deretan pemburu Bule berikutnya untuk bisa instan hidup enak di masa depan tanpa bisa memberikan sesuatu yang sejatinya bisa menjadi inspirasi bagi orang lain?


Penulis

~APB 9 Juni 2022

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun