Mohon tunggu...
Arya Pradana Budiarto
Arya Pradana Budiarto Mohon Tunggu... Dokter - Jurnalis Independent / Dokter Olahraga / Doping Control Officer / Travel Business / Lecturer

Penulis independen, menulis berdasarkan fakta dan data serta pengalaman hidup. tinggal di Rusia 🇷🇺, Turkmenistan 🇹🇲, Arab Saudi 🇸🇦 dan Indonesia 🇮🇩 tentunya. 📩📝 aryapradanabudiarto@mail.ru

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Mengapa Sepak Bola Rusia Semakin Meredup Dibanding Liga Top Eropa Lainnya?

2 Juni 2022   12:07 Diperbarui: 20 Juni 2022   14:56 1441
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Zenit St. Petersburg saat menjuarai Piala UEFA tahun 2008 silam saat ini Piala UEFA sudah berubah menjadi UEFA Europa League © UEFA.comMoskow, Rusia

Terlepas dari kondisi saat ini yang terjadi, banyak sisi menarik dari sepak bola Rusia yang perlu dikupas.

Negara dengan luas wilayah terluas se-jagad raya ini memang mempunyai sejarah panjang sepak bola baik eropa maupun dunia.

Tapi kenapa sepak bola Rusia atau Klub Rusia tidak bisa berbicara banyak dalam hal prestasi serta bisnis dibanding liga Eropa lainnya. Bahkan secara antusias liga Rusia kalah dibanding Turki, Austria, Portugal dan Belanda.

Banyak faktor yang melatarbelakangi kenapa Rusia tidak berkembang dalam dunia sepak bola, selain memang mayoritas orang Rusia masih menyukai Hockey es dibanding sepak bola sebagai olahraga favoritnya. Lalu faktor apa saja yang menjadi biang keladi kemunduran sepak bola Rusia di pentas eropa dan dunia dalam beberapa waktu terakhir?

Memang Rusia sukses sebagai penyelenggara Piala Dunia 2018 dan bisa melaju hingga perempat final sebelum dikalahkan olek Kroasia lewat drama adu pinalti, tapi bisa dilihat bagaimana tim nas Rusia begitu tertatih-tatih saat berjuang di Kualifikasi Piala Dunia Qatar 2022 sebelum harus dikeluarkan karena isu politik. Mengapa bisa terjadi?

Faktornya akan coba penulis ulas disini secara independen, faktor pertama tentu tidak lakunya pemain sepak bola Rusia di klub eropa yang bermain di 5 liga top eropa. Praktis saat ini hanya Golovin, Miranchuk, Cheryshev, Chalov di Basel dan kiper Leverkusen Andrey Lunyov yang masih eksis, sisanya pemain Rusia tidak begitu laku. Kenapa ini menjadi penyebab?

Karena bagaimana tim nas Rusia bisa mendapatkan pemain yang kompetitif untuk bersaing dengan Negara eropa lainnya jika banyak pemainnya hanya berkelas pemain liga lokal Rusia saja.

Faktor yang berikutnya adalah tidak berimbangnya kekuatan klub di Rusia, Zenit, Spartak, CSKA, Dynamo, Lokomotiv dan Sochi adalah beberapa tim yang mungkin sudah bisa dikatakan klub profesional dan mandiri tanpa dana dari pemerintah daerahnya.

Sisanya klub seperti Ural, Khimki, Rostov, K. Sovetov, Akhmat Grozny, Nizhny dan Ufa masih dimiliki oleh pemerintah daerahnya, klub tersebut berlaga di Liga Primer Rusia.

Anda bisa bayangkan bagaimana Klub yang berlaga di Liga FNL atau PFL, Divisi di bawah Liga Primer Rusia sehingga tentu dana mereka terbatas dalam merekrut pemain sehingga kualitas liga Rusia tidak berimbang dan dapat dipastikan yang menjadi juara hanya tim dengan kekuatan finansial yang besar.

Jika mau kembali bersaing maka klub Rusia harus banyak dikelola secara swasta dan profesional tanpa bantuan pemerintah daerahnya. Sehingga dapat menarik investor asing untuk dapat berinvestasi seperti di Liga Inggris sehingga membuat liga Rusia lebih semarak.

xin-010502190935914247919-629843d6ce96e55b9e5af492.jpg
xin-010502190935914247919-629843d6ce96e55b9e5af492.jpg

CSKA Moskow saat menjuarai Piala UEFA 2005 17 Tahun silam. © UEFA

Faktor yang berikutnya adalah masih banyak orang Rusia yang beranggapan sepak bola Rusia hanya milik orang Rusia. Lihatlah dan bisa dibuktikan jika anda melihat website klub sepak bola di Rusia, bisa dihitung berapa klub Rusia yang memiliki website dalam beberapa bahasa. 

Praktis hanya klub besar yang memiliki website klub dan toko onlinenya dalam bahasa Inggris. Sisanya ya dengan bahasa Rusia. Bahkan sosial medianya pun juga dalam bahasa Rusia. 

Bandingkan dengan Klub di Eropa barat dimana mereka sudah menggunakan banyak bahasa seperti Tiongkok bahkan Indonesia. 

Tujuannya apa, tentu memudahkan menarik penggemar dari berbagai orang di belahan dunia lainnya. Kenapa itu belum bisa di Liga Rusia karena masih banyak orang Rusia yang beranggapan bahwa Sepak bola dan Liga Rusia hanya milik orang Rusia.

Faktor berikutnya dan mungkin yang terakhir yang bisa penulis sajikan di sini adalah masih banyak Klub Rusia yang menurut penulis masih dikelola oleh orang Rusia yang hanya memiliki jaringan sepak bola sebatas lokal Rusia saja. Padahal sepak bola ini adalah bahasa universe dan bahasa terpopuler di Dunia sudah saatnya Klub Rusia berani main di Asia.

Lihatlah setiap tahun Klub seperti Liverpool, Chelsea, Barcelona dan PSG datang ke Asia, karena mereka tahu bagaimana cara menarik penggemar di benua terluas dan terbanyak penduduknya serta fans sepak bolanya.

Tentu akan menarik menelisik kiprah ekspansi bisnis Klub Rusia di Asia. Apakah mereka akan mampu bersaing dengan Klub di Eropa Barat atau malah makin tenggelam dengan kebanggaannya mereka sendiri. Patut kita tunggu ya football lovers.

Penulis

© APB June 2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun