Lalu, bagaimana kita bisa menemukan keseimbangan antara hak negara untuk berdaulat dan tanggung jawab negara terhadap komunitas internasional? Mungkin solusinya ada pada fleksibilitas. Negara-negara tetap bisa menikmati perlindungan imunitas dalam banyak kasus, tetapi tetap ada mekanisme yang memastikan mereka bertanggung jawab dalam kasus pelanggaran besar.
Salah satu pendekatannya adalah dengan menetapkan batasan yang jelas kapan imunitas bisa diterapkan dan kapan negara harus bertanggung jawab atas tindakan mereka, terutama jika tindakan tersebut melibatkan pelanggaran serius terhadap hak asasi manusia atau kejahatan internasional. Dengan begitu, negara tetap bisa menjaga kedaulatannya, namun tidak menghindari tanggung jawab atas perbuatan buruk yang merugikan orang banyak.
Kesimpulan
Imunitas negara memang penting untuk melindungi kedaulatan dan mencegah campur tangan asing. Namun, di era modern ini, dunia yang semakin terhubung memaksa kita untuk berpikir ulang tentang bagaimana imunitas itu diterapkan. Negara harus memahami bahwa imunitas bukanlah kebal terhadap segala sesuatu, terutama jika mereka terlibat dalam tindakan yang merugikan komunitas internasional. Jadi, dalam menjawab pertanyaan: apakah imunitas negara itu hak atau tanggung jawab? Jawabannya adalah keduanya negara berhak atas imunitas, tetapi mereka juga memiliki tanggung jawab besar untuk tidak menyalahgunakan hak tersebut demi kepentingan mereka sendiri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H