Mohon tunggu...
Alexander Pito Oldani
Alexander Pito Oldani Mohon Tunggu... Lainnya - Pelajar

saya seorang mahasiswa akuntansi. hobi saya bermain bola. saya di sini ingin mencoba untuk menulis memanfaatkan waktu luang saya

Selanjutnya

Tutup

Parenting

Peran Orangtua dalam Pengembangan Karakter Anak Usia Dini

6 Desember 2024   16:00 Diperbarui: 6 Desember 2024   16:02 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Parenting. Sumber ilustrasi: Freepik

PERAN ORANG TUA DALAM PENGEMBANGAN KARAKTER ANAK USIA DINI

Pengembangan karakter merupakan salah satu aspek penting yang harus diperhatikan sejak usia dini. Karakter adalah kekuatan mental dan moral yang membentuk kepribadian seseorang. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), karakter diartikan sebagai sifat kejiwaan, akhlak, atau budi pekerti yang membedakan seseorang dengan yang lain. Memiliki karakter berarti memiliki tabiat, kepribadian, dan watak tertentu (Tim Penyusun Kamus, 1989: 389).

Kata karakter berasal dari bahasa Yunani “charassein”, yang berarti "mengukir." Hal ini mengimplikasikan bahwa karakter seseorang perlu dibentuk melalui proses panjang, layaknya mengukir pola pada sebuah batu. Memiliki akhlak mulia tidak serta-merta hadir sejak lahir, tetapi membutuhkan pengasuhan, pembelajaran, dan pengalaman yang terus-menerus. 

Dalam bahasa Arab, karakter sering dikaitkan dengan akhlak (berasal dari kata “khuluk”), yang berarti kebiasaan atau tabiat untuk berbuat baik. Oleh karena itu, pembentukan karakter tidak hanya melibatkan pembelajaran teknis, tetapi juga penanaman nilai-nilai moral seperti kejujuran, tanggung jawab, dan empati. 

PERAN ORANG TUA DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER ANAK  

Sebagai pengasuh utama, orang tua memegang peran penting dalam membentuk karakter anak. Lingkungan keluarga adalah sekolah pertama tempat anak belajar memahami nilai-nilai kehidupan. Sikap, tindakan, dan kebiasaan yang ditunjukkan oleh orang tua menjadi cerminan bagi anak. 

Ketika orang tua menunjukkan empati, kejujuran, dan tanggung jawab, anak cenderung meniru dan menginternalisasi nilai-nilai tersebut. Sebaliknya, jika orang tua menunjukkan sikap negatif, seperti mudah marah atau tidak konsisten, anak juga dapat menyerap pola-pola perilaku yang tidak baik. 

ANAK USIA DINI: PERIODE EMAS PEMBENTUKAN KARAKTER 

Masa kanak-kanak adalah periode emas dalam kehidupan seseorang, di mana fondasi kepribadian dan karakter mulai terbentuk. Solehuddin, dkk. (2005: 449-450) mencatat beberapa ciri khas anak usia dini, antara lain: 

  • Unik: Setiap anak memiliki bawaan, minat, dan latar belakang yang berbeda. 
  • Egosentris: Anak cenderung melihat segala sesuatu dari sudut pandangnya sendiri. 
  • Aktif dan energik: Anak senang melakukan berbagai aktivitas, terutama yang baru dan menantang. 
  • Eksploratif: Rasa ingin tahu yang besar mendorong anak untuk menjelajah dan mempelajari hal-hal baru. 
  • Relatif spontan: Perilaku anak umumnya alami dan mencerminkan apa yang ia rasakan. 
  • Mudah frustasi: Anak mudah kecewa ketika menghadapi sesuatu yang tidak memuaskan. 
  • Kurang pertimbangan: Anak belum memiliki kemampuan berpikir matang, termasuk dalam memahami risiko. 
  • Daya perhatian pendek: Anak hanya fokus pada hal-hal yang menarik baginya. 
  • Bergairah untuk belajar: Anak belajar dari pengalaman dan aktivitas yang mendorong perubahan positif dalam perilakunya. 

 

CARA ORANG TUA MENDUKUNG PENGEMBANGAN KARAKTER ANAK 

Untuk membantu anak mengembangkan karakter yang kuat, orang tua dapat melakukan langkah-langkah berikut: 

  • Komunikasi yang Efektif

      Bangun komunikasi yang terbuka dengan anak. Jelaskan hal-hal baik yang harus dilakukan dan hal-hal buruk yang harus dihindari. Dengarkan perasaan anak dengan penuh perhatian dan tanggapi kesulitan yang mereka hadapi dengan positif. 

  • Pembentukan Disiplin dan Tanggung Jawab
  •  Tetapkan aturan dan rutinitas yang konsisten di rumah. Misalnya, waktu tidur, waktu belajar, dan waktu bermain. Bantu anak memahami konsekuensi dari tindakan mereka agar mereka belajar bertanggung jawab.
  • Kasih Sayang dan Dukungan Emosional

Tunjukkan kasih sayang melalui perhatian, pelukan, dan kata-kata yang memotivasi. Anak yang merasa dicintai dan dihargai akan tumbuh menjadi individu yang percaya diri, stabil secara emosional, dan mampu membangun hubungan baik dengan orang lain. 

  • Teladan Positif

 Anak belajar lebih efektif melalui teladan daripada sekadar nasihat. Tunjukkan perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai yang Anda ingin tanamkan, seperti bersikap sabar, jujur, dan peduli terhadap orang lain. 

 

KESIMPULAN

Pengembangan karakter anak usia dini adalah investasi besar untuk masa depan. Orang tua sebagai pengasuh utama memiliki tanggung jawab besar dalam membimbing anak melalui proses ini. Dengan menciptakan lingkungan yang penuh kasih sayang, disiplin, dan teladan positif, anak akan tumbuh menjadi individu yang berintegritas, berempati, dan bertanggung jawab.  Setiap langkah kecil yang dilakukan orang tua hari ini akan membentuk kepribadian anak di masa depan. Karena itu, jadilah panutan terbaik bagi mereka. 

DAFTAR PUSTAKA

 

Kamus Besar Bahasa Indonesia. (1989). Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Jakarta: Balai Pustaka.

Solehuddin, dkk. (2005). Karakteristik Perkembangan Anak Usia Dini. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun