Golput ideologis merujuk pada ketidakpartisipan seseorang dalam pemilihan karena keyakinan ideologis atau pandangan politiknya yang tidak sesuai dengan calon atau partai yang ada.
Alasan Individu yang melakukan golput ideologis mungkin merasa bahwa tidak ada pilihan yang mencerminkan nilai atau prinsip politik yang diyakini. Mereka mungkin menolak untuk memberikan dukungan kepada calon atau partai yang dianggap tidak sejalan dengan pandangan ideologis mereka.
2. Golput Administratif:
Golput administratif terjadi ketika seseorang tidak memberikan suara atau tidak berpartisipasi dalam pemilihan karena alasan administratif, seperti tidak mendaftar sebagai pemilih, tidak dapat memberikan suara karena masalah teknis, atau kurangnya informasi yang memadai.
Alasan Golput administratif biasanya bukan pilihan yang disengaja berdasarkan ideologi politik, melainkan akibat dari kendala administratif atau hambatan teknis yang menghalangi seseorang untuk berpartisipasi dalam pemilihan.
Keduanya menunjukkan bahwa individu memilih untuk tidak memberikan suara, tetapi golput ideologis lebih terkait dengan perbedaan nilai dan keyakinan politik, sedangkan golput administratif lebih berkaitan dengan kendala praktis atau administratif yang mencegah partisipasi.
Namun saya memilih untuk golput bukan karena kedua alasan diatas. Saya menyebutnya  sebagai "Golput Resistensi Demokratis." Istilah ini mencerminkan sikap protes dan resistensi terhadap suasana politik yang dianggap carut marut, kampanye yang tidak berkualitas, serta demokrasi yang dianggap telah menyeleweng dari prinsip-prinsip yang seharusnya dijunjung.
Golput Resistensi Demokratis:
Merupakan tindakan ketidakpartisipan dalam pemilihan sebagai bentuk resistensi terhadap kondisi politik yang dianggap tidak memadai. Pemilih yang memilih opsi ini mungkin merasa bahwa proses demokrasi telah terdistorsi, dan dengan golput mereka menyampaikan pesan ketidakpuasan terhadap sistem politik yang ada.
Pilihan golput ini mencerminkan keinginan untuk mengekspresikan ketidaksetujuan terhadap kondisi politik tanpa memberikan dukungan kepada calon atau partai tertentu. Meskipun demokrasi dihargai sebagai sistem politik, Golput Resistensi Demokratis mencerminkan pandangan bahwa reformasi dan perbaikan mendasar dalam proses politik diperlukan untuk mengembalikan integritas demokrasi.