Mohon tunggu...
Noen Muti
Noen Muti Mohon Tunggu... Mahasiswa - belum menikah

Penikmat seni

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Politik Buruk, Golput yang Disalahkan

12 Februari 2024   09:38 Diperbarui: 12 Februari 2024   09:38 161
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Politik Buruk Namun Golput yang Disalahkan

Waktu perhelatan pesta demokrasi sebentar lagi akan berlangsung, bagi saya yang resah dengan suasana politik yang carut marut dan kampanye yang tidak berkualitas sebelum akhirnya memasuki masa tenang memutuskan untuk boikot pemilu secara sadar namun apakah itu harus disalahkan? 

Bukankah saya sebagai rakyat biasa harus protes walaupun melalui golput. 

Politik seringkali menjadi sorotan utama dalam masyarakat, terutama ketika dinilai buruk dan kontroversial. Namun, ada fenomena yang tidak kalah mencolok, yaitu golput atau golongan putih yang seringkali disalahkan atas kondisi politik yang buruk. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi hubungan antara politik buruk dan penyalahgunaan golput sebagai kambing hitam.

Politik yang Buruk: Tantangan Demokrasi

Politik yang buruk dapat mencakup berbagai masalah, mulai dari korupsi, tidak transparan, hingga ketidaksetaraan dalam perwakilan. Tindakan yang tidak etis dan kebijakan yang merugikan masyarakat dapat merusak kepercayaan publik terhadap sistem demokrasi. Ini menciptakan ketidakpuasan dan sikap skeptisisme terhadap partisipasi dalam proses politik.

Golput sebagai Respons: Apatis atau Protes?

Golput, singkatan dari Golongan Putih, mengacu pada tindakan abstensi atau tidak memberikan suara dalam pemilihan. Meskipun terkadang dipandang sebagai sikap apatis, golput juga bisa menjadi bentuk protes terhadap kondisi politik yang dianggap tidak memadai. Namun, dalam beberapa kasus, golput juga dapat disalahartikan sebagai ketidakpedulian atau keputusasaan.

Ada beberapa jenis golput diantaranya adalah golput "ideologis" dan golput "administratif" dan para pembaca yang budiman pasti sudah paham bagaimana maksudnya.

Golput ideologis dan golput administratif adalah dua bentuk ketidakpartisipan dalam pemilihan atau proses politik, namun memiliki dasar dan alasan yang berbeda.

1. Golput Ideologis:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun