Mohon tunggu...
Noen Muti
Noen Muti Mohon Tunggu... Mahasiswa - belum menikah

Penikmat seni

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Lahir untuk Mati

3 September 2023   19:51 Diperbarui: 3 September 2023   19:58 237
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Usia tua merayap masuk dengan pelukan lembutnya,
Meninggalkan jejak hikmah yang terpatri di wajah kita.
Kita melihat kembali perjalanan ini, suka dan duka,
Bersyukur atas pelajaran yang diberikan kehidupan.

Saat kita mendekati akhir, sebuah perpisahan yang pahit manis,
Kita merenungkan kisah-kisah yang kita jalani untuk diceritakan.
Dengan rasa syukur di hati kami, kami mengucapkan selamat tinggal,
Mengetahui bahwa siklus kehidupan akan dimulai lagi.

Dari lahir hingga mati, permadani diputar,
Sebuah simfoni dimainkan hingga masa kita selesai.
Setiap detik sebuah sapuan kuas, setiap hembusan nafas sebuah nada,
Menciptakan sebuah mahakarya yang abadi melayang

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun