Di negeri Konoha, politiknya pun berkecamuk,
Tergelincir dalam permainan kekuasaan yang kusam.
Namun, di balik tirai kebusukan yang menggoda,
Terhimpun kadrun-kadrun dengan maksud yang tercela.
Mereka bersembunyi di balik senyuman palsu,
Mengadu-domba, menciptakan perpecahan tak berkesudahan.
Mengais keuntungan dari kekacauan yang dihasilkan,
Kampret jahanam itu Meracuni bumi Konoha dengan politik hitam yang terkutuk.
Dalam kegelapan, mereka merayap tanpa belas kasihan,
Menggiring masyarakat ke dalam jurang kebingungan.
Mereka memanfaatkan kelemahan dan ketidakpastian,
Mencitrakan kebohongan sebagai kebenaran yang sejati.
Bertopengkan kebencian, mereka datang dengan angkuh,
Menyusup dengan siasat, mengaburkan cinta dan kebaikan.
Mereka membelenggu jiwa yang penuh semangat,
Membakar api persatuan dengan racun fitnah dan dusta.
Di reruntuhan harapan, terdengar suara teriakan,
Dari hati-hati yang terluka oleh kata-kata keji.
Namun, di antara kerumunan yang terperangkap,
Ada harapan yang tak mudah dihancurkan oleh kejahatan.
Ninja-ninja Konoha, dengan hati yang tulus,
Berdiri bersama melawan politik hitam yang merajalela.
Mereka menjaga api keadilan tetap berkobar,
Membangun jembatan persaudaraan yang tak tergoyahkan.
Dengan pedang kebenaran dan tekad yang kokoh,
Mereka menghadapi kadrun dengan keberanian yang luar biasa.
Di hati Konoha, terdapat kekuatan yang mengalir,
Cinta dan kepercayaan pada nilai-nilai yang benar.
Politik hitam mungkin mencoba menguasai segalanya,
Namun, cahaya kebenaran tak pernah akan surut.
Di negeri Konoha, kadrun dan politik hitam akan binasa,
Ditelan oleh arus kebaikan yang merajut persatuan.
Ninja-ninja Konoha, dengan semangat yang membara,
Menerangi masa depan yang bebas dari kegelapan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H