Mohon tunggu...
Noen Muti
Noen Muti Mohon Tunggu... Mahasiswa - belum menikah

Penikmat seni

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Cerita Tengah malam

3 Desember 2022   01:12 Diperbarui: 3 Desember 2022   01:30 175
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Malam semakin larut seperti biasa

Dibawakannya aku pada keheningan

Aku dalam gelap tanpa raga

Ditinggalkannya aku dalam geming tanda

Adalah petunjuk dari semesta 

Untuk aku yang merasa bahwa tengah malam adalah waktu yang sempurna untuk memahami. 

Aku Seperti seorang penderita insomnia

Yang berjuang untuk malam tanpa mimpi 

seperti berkendara dalam ketidak terbatasan

Aku seolah lupa bahwa langit sedang mengelilingi aku dalam selimut bintang

Aku seolah ditelan alam semesta

Ini bukanlah akhir hari

Ini seperti fajar dan awal yang baru

Ini adalah waktu yang tepat untuk tersesat dan menemukan diri kembali

Sambil melihat ke jalan kenangan, aku sadar bahwa aku memiliki kehidupan yang tidak biasa dan luar biasa pada saat-saat tertentu. 

Kemudian aku sadar, mungkin karena saya harus membantu kehidupan yang tidak biasa dan luar biasa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun