Ini adalah pesan kecil dari seorang introvert untuk duniaÂ
  Tentang alasan yang memerlukan jawaban kenapa dan mengapa.Â
Berbedakah kita?Â
  Sebuah keterasingan yang membuat mata terpejam menenangkan pikiran
  Bukan aku menolak untuk hidup denganmuÂ
Si periang
 yang hidupnya
 penuh warna
               Sedangkan aku ....
        Aku hanyalah sebuah lambangÂ
     dari keterpurukan
   Seperti monokrom yang sendu
  Terlunta-lunta di kehidupan perkotaanÂ
Mencari pewarna yang setiaÂ
Pewarna yang tidak membutuhkan kata
Aku tak pandai berkata-kata
Hanya bisa menenangkanmu dengan rasaÂ
Sebuah pertanyaan muncul di benakku
       Haruskah kehidupan dunia merah.                jambu harus selalu diawali                 dengan rayuan??
  Apakah mencintai itu harus selalu dengan kata??
Seharusnya tidak
  Kata yang berdiksi sempurna adalahÂ
Pengorbanan
  Dunia ini sudah penuh dengan rayuan dan kata-kataÂ
  Ada diksi-diksi yang sempurna yang dirangkai untuk mengelabui  dan setelah itu seperti bumerang yang bisa saja berbalik dan menyerang
     Kamu pasti akan menolak kalau         hanya kujanjikan ribuan rayu kemudian aku tinggal
  Aku bukan pujangga yang pandai berbohong lewat syairnya
  Aku pecinta yang sedang berpetualang mencari warna yang telah hilang  dua tahun lalu
  Hilang ditelan senja-senja bajingan yang tidak tahu diri
  Orang pendiam seperti aku ini bisa apa ?
    Mencintai seseorang saja tidak pantasÂ
      Apalagi Harus memiliki..
Kehidupanku itu seperti tuts pianoÂ
hanya punya dua warnaÂ
hitam danÂ
putih..
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H