Aku mungkin seperti hujan bagimu
Hanya dirindukan pada waktu
tertentuÂ
 selebihnya mengganggu
Mungkin juga seperti matahari
Hanya disukai saat datang dan pergi
Sedang hari dikutuk
Mungkin juga seperti bulan
Penuh ketololan dan berharap dicintai
Adalah sederet ketololan yang hadir dalam benakku saat hujanÂ
Aku hidup dalam genangan yang mengalir dari kedua bola matamuÂ
Bergenang dalam kesepianÂ
Memantulkan rona kegelapanÂ
Seperti malaikat yang cacat saat hari sedang disumpah yang Mahakuasa
Aku adalah hujan yang berteduh di matamu
Semuanya sudah menjadi museum dari segala pertanyaan yang sering aku ajukan sejak kau menolak menjadi segala jawaban bagiku.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H