Mohon tunggu...
Aryanto Husain
Aryanto Husain Mohon Tunggu... Freelancer - photo of mine

Saya seorang penulis lepas yang senang menulis apa saja. Tulisan saya dari sudut pandang sistim dan ekonomi perilaku. Ini memungkinkan saya melihat hal secara komprehensif dan irasional.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Bangga Melayani Bangsa

27 Mei 2022   09:30 Diperbarui: 27 Mei 2022   09:32 873
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Birokrasi. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Dalam rancangan Arcitechture Human Capital, ASN dan tempatnya bekerja (K/L/D) memiliki ekspektasi yang saling melengkapi, dikenal sebagai Employer Value Preposition (EVP). Kedua ekspektasi ini bertumpu pada keseimbangan, antara perkembangan dan pertumbuhan.

Dalam EVP,  instansi pemerintah harus dapat memberi ruang bagi kesempatan berkarir disertai reward dan recognition. Instansi juga harus membuka kesempatan bagi seorang ASN mengembangkan diri dan ruang baginya untuk merasa bangga untuk berkontribusi dalam melayani bangsa.

Sebaliknya, ASN harus dapat memberikan kinerja terbaiknya dan berperilaku sesuai budaya kerja organisasi. Untuk mencapai hal itu,  mereka harus keluar dari Zona Nyaman yang selama ini dinikmatinya, menuju ke Zona Perkembangan dimana ASN bisa memberikan kinerja terbaiknya dalam organisasi.

"If we talk about business and management, we talk about human behavior and human institution," kata Guru Manajemen dunia, Peter F. Drucker.

Untuk menjadi profesional sebagaimana harapan instansi, ASN harus merubah perilaku dan budaya kerja. Ary Ginanjar, Founder ESQ Leadership Training menganjurkan budaya kerja efektif yang bisa meningkatkan kinerja dan pengabdian, terkait dengan apa yang dilakukan di sekitar kita, sesuatu yang akan ditinggalkan kepada generasi berikutnya, dan apa yang dilakukan ketika tidak ada yang melihat.

Seorang ASN harus menemukan makna mendalam dari pengabdiannya sebagai aparatur negara. ASN yang telah menemukan maka pengabdian sesusungguhnya, tidak lagi bicara tentang gaji dan renumerasi atau tantangan dan pengembangan karir. Mereka memaknainya sebagai kontribusi dan pengabdian terhadap negara, tujuan utama penerapan core values ASN BerAkhlak.

Untuk menginternalisasi ASN BerAKHLAK secara efektif, Ary Ginanjar, sang Motivator Indonesia memberikan 2 cara yang saling melengkapi, yakni cara Barat dan cara Timur.

Cara Barat dilakukan dengan menggabungkan antara Values, System serta Leadership. Sedangkan cara Timur adalah dengan menanamkan perilaku, values, dan beliefs system. Untuk menjadi belief system, setiap ASN harus menanamkan nilai nilai tersebut serta terlibat dalam proses latihan dan praktek. Kebiasaan ini akan merubahnya menjadi sebuah character ethics yang suatu saat dapat merubah perilaku, yang pada gilirannya akan berkembang menjadi budaya kerja.

So, menjadi ASN tetap menjadi daya tarik bagi siapa saja. Setiap tahun, antrian tetap membludak. Magnetnya karena banyak hal namun makin bergeser pada pengabdian kepada bangsa dan negara.  Pastikan anda sudah termasuk ASN yang bangga melayani bangsa!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun