ASN harus mampu masuk kedalam Kuadran II dimana dia bisa fokus pada kegiatan-kegiatan yang strategis dan selaras dengan pencapaian visi organisasi namun tidak mesti dalam tekanan kegentingan yang tinggi.
Di kuadran ini, ASN akan menghindari menggosip, bermain medsos berlama-lama yang tidak perlu, dan aneka kegiatan mubazir lainnya, yang merupakan hoby lama yang tidak produktif. Â
Sebaliknya mereka akan masuk zona yang tidak mudah stres, lelah, dan krisis serta tidak terburu-buru dalam menyelesaikan pekerjaan. Mereka akan mampu merumuskan perencanaan, meningkatkan keahlian, menggali peluang-peluang, review, serta memikirkan strategi.Â
Dengan cara ini mereka bisa menikmati kehidupan yang tenang, berolah raga, membangun relasi dan jejaring, serta menghabiskan waktu bersama keluarga.
Terakhir, meninggalkan cara bekerja silo dan bekerja secara teamwork. Arahan Presiden tentang penyederhanaan birokrasi mendorong model kerja teamwork melalui penyetaraan jabatan. ASN didorong menjadi pejabat fungsional.Â
Di bawah mekanisme kerja seperti ini ASN bisa bekerja cross cutting, dari satu penugasan ke penugasan lainnya. Mereka bisa bergabung dalam satu kelompok kerja satu kepada kelompok kerja lainnya.
Bekerja teamwork adalah gambaran bekerja terstruktur dan sistimatis. Setiap unsur dalam tim mewakili subsistim atau tema-tema tertentu. Teamwork adalah konsekwensi transformasi model birokrasi dari hirarkis ke model holokrasi. Model ini mengedepankan  keahlian teknis (fungsional) dan lebih mampu  mengakselerasi penyelesaian isu  operasional organisasi, misalnya dari 20 menit menjadi 2 menit.
Ini adalah tujuan akhir transformasi pemerintahan menuju dynamic governance yang diwakili pemerintahan yang dinamis, agile, dan profesional. Tidak ada pilihan, ASN harus segera beradaptasi dengan perubahan yang sedang terjadi.
Selamat melakukan perubahan...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H