Mohon tunggu...
Aryanto Wijaya
Aryanto Wijaya Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Bekerja sebagai Editor | Jatuh cinta pada Yogyakarta Ikuti perjalanan saya selengkapnya di Jalancerita.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Tiga Hal yang Perlu Diperhatikan untuk Membuat ''Traveling'' Jadi Maksimal

9 Januari 2018   20:12 Diperbarui: 9 Januari 2018   20:20 402
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagaimana persiapanmu untuk traveling? (Foto: Dok. Pribadi)

Semenjak sah menyandang status sebagai seorang pegawai kantoran setahun lalu, saya selalu menyempatkan agenda traveling minimal satu bulan sekali. Mengapa traveling, bukannya beristirahat saja di kos? Jawabannya sederhana, di samping bekerja untuk memenuhi kebutuhan finansial, traveling adalah cara saya juga untuk memenuhi kebutuhan psikis, juga upaya saya menabung kenangan manis untuk dikenang saat tua kelak.

Traveling memberikan saya kesempatan untuk mengecap sedikit petualangan di tengah rutinitas pekerjaan yang kadang terasa menjemukan. Namun, sebelum memulai kegiatan traveling tersebut, setidaknya ada 3 hal yang selalu saya perhatikan saat menyiapkan dan juga melakukan traveling.

  1. Sesingkat apapun perjalanannya, saya selalu membuat itinerary

Karena tuntutan pekerjaan, biasanya saya hanya memiliki waktu untuk traveling selama dua hari di akhir pekan. Pergi di Jumat malam, kembali ke Jakarta di Minggu malam. Jika perjalanannya jauh, maka saya akan melewatkan Minggu malam di atas kereta dan pagi-paginya langsung berangkat ke kantor dari stasiun.

Waktu yang terbatas itu menuntut saya untuk menyusun itinerary atau jadwal perjalanan yang efektif tetapi juga fleksibel. Itinerary yang saya susun pra-keberangkatan itu turut berkontribusi untuk membuat waktu-waktu traveling saya menjadi efektif. Semisal, ketika saya tiba di kota tujuan, saya jadi bisa langsung tahu mau pergi ke mana dan naik apa. Bayangkan jika tidak ada itinerary dan saya pergi bersama lebih dari dua orang, pasti diskusi penentuan tempat ini akan memakan waktu. Ketika saya mencermati hal-hal kecil nan sederhana, travelingsaya tentu jadi lebih nyaman dan terhindar dari kepanikan yang tidak perlu.

Dalam setiap itinerary, selain menuliskan destinasi yang dituju, tak lupa saya pun menuliskan bagaimana cara menuju ke sana. Jika harus naik angkutan umum, jurusan mana saja yang harus saya pilih. Jika hendak menyewa sepeda motor, persewaan mana yang akan saya sambangi. Semua itu ditulis supaya saat tiba di tempat tujuan, saya tak lagi kebingungan.

2. Jangan pernah merasa sungkan untuk tersenyum dan bertegur sapa

Aktivitas traveling, selain untuk memberi penghiburan kepada diri, juga seharusnya menjadi kesempatan untuk kita saling belajar. Sebenarnya, ada banyak pelajaran yang bisa kita dapatkan dari traveling. Hal paling sederhana adalah belajar untuk tersenyum dan bersikap ramah dengan orang lain yang tidak kita kenal.

Saat duduk di atas kereta ekonomi yang posisi kursinya berhadap-hadapan, saya selalu tersenyum dan bertegur sapa barang sejenak dengan penumpang di depan atau samping. Dengan tegur sapa, perjalanan selama delapan jam lebih pun jadi lebih terasa lebih nyaman. Saya jadi tidak canggung ketika hendak permisi untuk ke toilet, ataupun ketika hendak menggunakan stop kontak untuk mengisi daya ponsel. 

Bahkan, pernah suatu kali saya jadi mendapatkan rekan baru, semuanya bermula dari tegur sapa di atas kereta. Selidik demi selidik, ternyata kami memiliki hobi yang sama, yaitu sama-sama suka jalan-jalan dan menulis. Alhasil, saat perjalanan berakhir, kisah pertemanan pun berlanjut dan lestari hingga sekarang.

3. Selalu menjaga kondisi fisik dan tidak lupa untuk selalu membawa obat-obatan

Hal ketiga ini adalah hal yang tidak boleh luput. Apa jadinya jika saat traveling kita malah sakit? Tentu sangat tidak nyaman. Rugi rasanya. Sudah pergi jauh-jauh tapi malah tidak bisa menikmati traveling dengan maksimal.

Setahun lalu, saya pernah mengalaminya. Dalam keadaan lelah setelah bekerja hampir 12 jam di kantor, saya harus menempuh perjalanan ke Jogja menaiki kereta kelas ekonomi di mana posisi kursinya tegak 90 derajat. Tanpa membawa obat-obatan, alhasil, sekujur badan terasa kaku dan sangat tidak nyaman. Sesampainya di Jogja, bukannya traveling, akhirnya saya malah teronggok di atas kasur untuk memulihkan diri.

Obat-obatan yang selalu saya bawa (Dok. pribadi)
Obat-obatan yang selalu saya bawa (Dok. pribadi)


Untuk menyiasatinya, di kesempatan travelingselanjutnya, saya akan meluangkan waktu untuk mengistirahatkan tubuh walau sejenak. Jika kereta api yang saya tumpangi akan berangkat jam sebelas malam, sepulang kantor jam lima sore saya akan merebahkan badan sejam atau dua jam, baru kemudian berangkat ke stasiun. Dan, yang tak kalah pentingnya adalah membawa obat-obatan. Saya selalu membawa vitamin C, hand-sanitizer, minyak angin, obat luka, obat flu, dan tak kalah penting adalah krim otot Geliga atau biasanya disebutGeliga Krim.

Sedikit sharing, kehadiran Geliga Krim di ransel traveling saya ternyata sangat membantu. Tak dipungkiri, duduk tegak selama sembilan jam lebih di atas kereta api kelas ekonomi mau tidak mau membuat punggung dan bagian tubuh saya lainnya terasa kaku dan terkadang nyeri. Belum lagi posisi kursi yang sempit membuat kaki jadi tak leluasa, pegal sekali rasanya. Kondisi ini sangatlah tidak nyaman. Tapi, dengan sedikit olesan Geliga Krim yang disertai dengan pijatan singkat, kondisi tidak nyaman tersebut menjadi sekadar selingan. Hangat yang ditimbulkan membuat otot-otot saya yang tadinya terasa kaku dan kencang pun terasa longgar.

Geliga Krim, nyaman di otot, hangat di kulit (Dok pribadi)
Geliga Krim, nyaman di otot, hangat di kulit (Dok pribadi)

Awalnya saya ragu untuk mencoba Geliga Krim ini karena takut rasanya terlalu panas dan aromanya membuat penumpang yang duduk sebelah saya tidak nyaman. Tapi, setelah saya mencoba menggunakannya sekali, segala keraguan itu hilang.  Hangat yang ditimbulkan oleh Geliga Krim terasa begitu nyaman, tidak memberikan sensasi terbakar pada kulit. Juga, saya tidak perlu lagi merasa tidak enak dengan penumpang di sebelah saya karena Geliga Krim memiliki aroma yang nyaman di hidung. Tidak menyengat.

Sedikit olesan Geliga Krim membuat perjalanan saya yang tadinya melelahkan menjadi menyenangkan. Walaupun harus traveling dalam waktu yang singkat dan duduk tegak di atas kereta api ekonomi, sekarang tidak ada lagi istilah "pegal-pegal" di dalam kamus traveling saya.

Sungguh menyenangkan rasanya bisa pergi travelingtanpa terkendala suatu hambatan. Travelingitu tak melulu bicara soal waktu atau destinasi, tapi tentang bagaimana kita menjalaninya.



Teruntuk teman-teman yang ingin melakukan traveling, semoga tiga hal ini bisa membantumu untuk memaksimalkan traveling-mu menjadi perjalanan yang menyenangkan juga berkesan.

Kantong obat-obatan yang selalu dibawa ke manapun bepergian.
Kantong obat-obatan yang selalu dibawa ke manapun bepergian.




HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun