Mohon tunggu...
Aryanti Nurul Fitriya
Aryanti Nurul Fitriya Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Mahasiswa

saya merupakan seorang mahasiswa dalam program studi pendidikan guru sekolah dasar. Keseharian yang biasanya saya lakukan yaitu kuliah dan punya usaha sampingan.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Hakikat dan Konsep Perspektif Global

24 Juni 2023   21:00 Diperbarui: 24 Juni 2023   21:11 839
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

  • Global dan Globalisasi

Global artinya sesuatu hal yang berkaitan dengan dunia, internasional, atau seluruh jagat raya (concerning the whole earth). Sesuatu hal ini bisa berarti masalah, kejadian, kegiatan bahkan sikap. Yang berkaitan dengan masalah misalnya kebakaran hutan menimbulkan asap dan ini berdampak global di mana negara lain di Asia Tenggara bahkan seluruh asia mengalami sesak nafas. Yang berkaitan dengan kejadian misalnya Bom Bali I dan Bom Bali II, Bom di kedutaan Australia, Bom di Hotel J.W Marriot dan Ritz Carlton mempengaruhi opini masyarakat dunia terhadap bangsa Indonesia dicap sebagai negara teroris. Yang berkaitan dengan kegiatan misalnya negara Pakistan yang mengadakan uji coba nuklir mendapatkan reaksi positif dan negatif dari negara-negara di dunia. Sedangkan yang berkaitan dengan sikap misalnya presiden AS ke-44, Barrack Husein Obama, yang menyatakan sikap "menghormati umat muslim" di dunia, mendapatkan sambutan hangat bukan hanya dari negara-negara Islam, bahkan seluruh dunia sehingga ia mendapatkan nobel perdamaian.

Berdasarkan keempat contoh diatas merupakan hal-hal yang dapat mempengaruhi dunia bukan hanya berkaitan dengan politik saja tetapi juga berkaitan dengan lingkungan, Pendidikan, Kesehatan, kesejahteraan, dan segala aspek kehidupan. Sehingga, global didalam pembahasan materi-materi, memiliki pengertian menyeluruh, dimana dunia tidak lagi dibatasi oleh batas negara, wilayah, ras, warna kulit, dan sebagainya.

Globalisasi adalah suatu proses dengan mana kejadian, keputusan dan kegiatan di salah satu bagian dunia menjadi suatu konsekuensi yang signifikan bagi individu dan masyarakat di daerah yang jauh (John Huckle, Miriam Steiner, 1996). Istilah globalisasi saat ini menjadi sangat popular karena berkaitan dengan gerak pembangunan di Indonesia, terutama berkaitan dengan sistem ekonomi terbuka dan perdagangan bebas. Era globalisasi ditandai dnegan adanya persaingan yang semakin ketat, padatnya informasi, kuatnya komunikasi dan keterbukaan (transparansi). Bangsa Indonesia akan semakin jauh tertinggal dibandingkan negara-negara lain di dunia jika tidak memiliki kemampuan-kemampuan tersebut.

Menurut Hamijoyo dalam Mimbar (1990) mengemukakan bahwa ciri-ciri globalisasi, antara lain:

Globalisasi perlu didukung oleh kecepatan informasi, kecanggihan teknologi, transportasi, dan komunikasi yang diperkuat oleh tatanan organisasi dan manajemen yang Tangguh.

Globalisasi telah melampaui batas tradisional geopolitik. Batas tersebut harus tunduk pada kekuatan teknologi, ekonomi, sosial politik, dan sekaligus mempertemukan tatanan yang sebelumnya sulit dipertemukan.

Adanya ketergantungan antar negara.

Pendidikan merupakan bagian dari globalisasi. Penyebaran dalam hal gagasan, pembaharuan dan inovasi dalam struktur, isi dan metode Pendidikan dan pengajaran sudah lama terjadi (melalui literatur, kontak antar pakar dan mahasiswa)

 

Globalisasi Mempunyai Dampak Positif dan Negatif. Tilaar (1998) menyebutkan bahwa:

  • Dampak positif globalisasi adalah munculnya masyarakat megakompetisi, dimana setiap orang berlomba berbuat yang terbaik untuk mencapai yang terbaik.
  • Untuk berkompetisi dibutuhkan kualitas yang tinggi sehingga diera globalisasi ini masyarakat menjadi dinamis, aktif, dan kreatif karena mengejar keunggulan dan kualitas
  • Namun, globalisasi dapat menjadi ancaman bagi budaya bangsa. Globalisasi akan melahirkan budaya global sehingga mengancam budaya lokal yang menjadi karakteristik budaya nasional. Apalagi jika tingkat pendidikan masyarakat rendah, hal ini akan menjadi penyebab cepatnya masyarakat terseret arus globalisasi dengan menghilangkan jati diri dan identitas bangsa. Contohnya, remaja Indonesia dapat dengan cepat meniru gaya berpakaian, tata rambut, berperilaku yang tidak cocok dengan jati diri bangsa Indonesia.
  •  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun