Mohon tunggu...
Aryani Wijayanti
Aryani Wijayanti Mohon Tunggu... Lainnya - ibu rumah tangga

mencoba mengekspresikan fikiran melalui tulisan

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Wanita Bekerja, Why Not?

17 April 2024   20:58 Diperbarui: 21 April 2024   22:50 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tidak dapat dipungkiri, kehidupan membutuhkan uang. Dari pemenuhan kebutuhan makanan, pakaian, tempat tinggal, kebutuhan pendidikan, kesehatan, kendaraan hingga pada kebutuhan tersier. Harga bahan makanan yang terus meningkat diikuti dengan peningkatan kebutuhan yang lain membuat setiap orang berlomba-lomba untuk bekerja dalam rangka memenuhi kebutuhan hidupnya.

Pada zaman sekarang, tuntutan bekerja tidaklah hanya berada di pundak para pria saja. Di luar sana sangatlah banyak wanita yang bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidup baik untuk dirinya sendiri, untuk menjamin kehidupan orang tuanya, untuk membantu pasangan memenuhi kebutuhan keluarga, sebagai bentuk mengekspresikan gagasan dan keahliannya ataupun untuk memenuhi gaya hidup. Ketika wanita itu masih gadis tentunya masih dapat mencurahkan seluruh gagasan dan tenaganya untuk pekerjaan. Di sisi lain, terdapat banyak ibu rumah tangga ataupun orang tua tunggal yang memang harus bekerja demi pemenuhan kebutuhan hidup.

Beberapa pertimbangan yang harus dilakukan ketika seorang wanita bekerja:

  • Skala prioritas; Perlu dipertanyakan dalam lubuk hati terdalam "Apakah bekerja merupakan hal urgen yang harus dilakukan oleh wanita tersebut?" Terlebih ketika dia masih mempunyai wali atau seorang suami yang sudah cukup memenuhi kebutuhan hidupnya. Hal yang paling dikhawatirkan ketika seorang wanita bekerja adalah khawatir tanggungjawab dia menjadi terabaikan. Contohnya kurangnya perhatian terhadap buah hati.
  • Ijin dari pasangan ataupun orang tua; Hal lain yang tidak kalah penting adalah ijin dari pasangan ataupun orang tua agar mereka ridho sehingga memudahkan tercapainya hasil dari pekerjaan yang kita lakukan sehingga kita tidak hanya mendapatkan penghasilan yang besar namun juga mendapatkan keberkahan dari pekerjaan tersebut.
  • Durasi waktu bekerja; Perlu diperhatikan pekerjaan yang dijalani merupakan pekerjaan dengan waktu penuh atau pekerjaan paruh waktu. Pekerjaan ini menghabiskan waktu berapa jam dalam seminggu. Perhitungan mengenai waktu ini harus dilakukan secara cermat. Semisal mempunyai anak yang masih balita yang masih mungkin sakit dan masih membutuhkan banyak perhatian, tentu saja akan menimbulkan banyak gangguan ketika bekerja. Selain itu, akurasi waktu yang dibutuhkan juga penting ketika harus menitipkan anak tersebut untuk dijaga
  • Jenis pekerjaan; Dalam menentukan jenis pekerjaan yang akan dipilih maka pekerjaan yang halal menjadi prioritas utama seorang muslimah. Selain halal, pekerjaaan tersebut harus dapat menjaga syariat agama contohnya membolehkan wania berhijab. Jenis pekerjaan yang dipilih sangat menentukan seberapa banyak waktu dan tenaga yang harus kita curahkan dalam bekerja. Idealnya, kita ingin mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan keahlian dan ijazah kita dengan gaji yang maksimal, namun perlu diingat pula seberapa banyak waktu yang harus kita habiskan untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut setiap harinya.  Hal lain yang perlu dipertimbangkan juga apakah pekerjaan tersebut dapat dilakukan secara online atau tidak dan apakah pekerjaan yang dijalani sangat terikat dengan waktu? Bagi seorang ibu rumah tangga pekerjaan online lebih diminati karena pekerjaan ini bisa dilakukan di mana saja sambil mengerjakan pekerjaan rumah atau sambil mengawasi anak. Selain itu, ada beberapa pekerjaan yang memungkinkan membawa anak ketika bekerja setelah meminta ijin dari atasan. Ini juga bisa jadi salah satu alternatif ya.

Dari beberapa poin yang telah dikemukakan, setiap orang berhak menentukan pilihan terbaik bagi dirinya masing-masing. Jangan pernah menghakimi pilihan orang lain berdasar pendapat pribadi. Tentukan pilihan terbaik anda. Jangan lupa berdoa dan sholat istikhoroh dulu tentunya ya sobat agar Allah membimbing kita dalam menentukan pilihan yang terbaik menurut versi-Nya. Selamat menentukan pilihan anda.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun