MODEL PROJECT BASED LEARNINGÂ
UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWAÂ
DALAM PEMBELAJARAN KELAS IV Â MATERI PERUBAHAN WUJUD BENDA
Â
Aryani Utami
SD Negeri Kebonrejo 1 Salaman Magelang
     Latar belakang masalah dari praktik pembelajaran ini adalah kemampuan hasil belajar siswa. Kondisi pembelajaran terlihat bahwa hasil belajar siswa masih rendah. Secara umum hal ini disebabkan oleh kurang aktifnya siswa dalam proses belajar. Praktik pembelajaran ini menurut saya penting untuk dibagikan karena pentingnya keaktifan siswa dalam proses pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam menyimpulkan hasil eksperimen.Peran dan tanggung jawab guru dalam praktek ini adalah memberikan pembelajaran yang inovatif dengan mengembangkan model pembelajaran yang akan menambah antusias dalam belajar siswa, dengan memanfaatkan media pembelajaran yang menarik dalam bereksperimen.
    Setelah melakukan identifikasi masalah dengan refleksi diri, wawancara dengan teman sejawat dan wawancara dengan pengawas maka Praktik Pengalaman Lapangan pada aksi 2 ini terdapat beberapa tantangan untuk mencapai tujuan tersebut, yaitu:
- Tantangan dari lingkungan sekolah, karena pada saat berlangsungnya pembelajaran anak kurang aktif menanggapi pembelajaran dikarenakan model yang digunakan kurang tepat dan kurang inovatif.
- Faktor guru dalam pemilihan media pembelajaran
- Guru perlu menyesuaikan alat peraga yang dipergunakan, yang semula tidak menggunakan sekarang digunakan dalam pembuatan proyek.
- Kurangnya pemanfaatan IT.Menggunakan IT dalam pembelajaran kurang karena guru kurang cakap dalam pemanfaatan IT.
- Membantu siswa untuk menterjemahkan masalah yang harus diselesaiakan siswa dalam presentasi proses membuat es krim
Dalam tantangan ini yang terlibat adalah guru bersama peserta didik untuk berkolaborasi dan menciptakan pembelajaran yang menyenangkan di dalam kelas, hal itu akan menambah antusias dan keaktifan belajar siswa.Langkah-langkah yang harus dilakukan guru untuk menghadapi tantangan tersebut adalah:
- Perangkat Pembelajaran
Guru menyiapkan perangkat pembelajan berupa RPP, bahan ajar, media pembelajaran, LKPD dan istrumen penilaian. Guru dapat menggunakan media konkrit yang ada di sekitar sekolah, karna siswa akan lebih memahami materi yang diajarkan dengan benda konkrit dari pada hanya berfikir secara abstrak, sehingga siswa dapat mengenal media yang ada, dan media konkrit yang ada dapat di kolaborasikan berbasis TPACK sehingga siswa lebih mudah memahami materi yang disampaikan.
- Model pembelajaran yang inovatif                                                                                              Guru harus menguasai sintak-sintak dalam model pembelajaran yang akan dipilih dan diterapkan dalam proses pembelajaran di kelas, mulai dari tahap satu sampai akhir yang di tuangkan dalam kegiatan pembuka, inti, dan penutup, dan model pembelajaran tersebut harus disesuaikan dengan karakter siswa.Model Project Based Learning dengan menggunakan metode eksperimen,tanya jawab dan diskusi serta berbantuan media PowerPoint dan video menjadi pilihan.
- Media pembelajaran yang interaktif                                                                                            Media Pembelajaran benda konkrit adalah media pembelajaran yang menggunakan benda nyata yang digunakan siswa dalam membuat proyek.
- Asesmen penilaian                                                                                                            Seorang guru juga dituntut untuk menilai secara keseluruhan dari ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik. Tentunya dalam instrumen yang lengkap mulai dari kisi-kisi, indikator ketercapaian setiap ranah, rubrik penilaian untuk melengkapi penilaian di akhir pembelajaran dan soal evaluasi.                                                                                            Â
       Strategi yang digunakan adalah menciptakan pembelajaran yang menyenangkan bagi siswa. Seorang guru dapat menciptakan suasana belajar mengajar yang dapat memusatkan perhatiannya secara penuh pada siswa. Pembelajaran menyenangkan ini diharapkan mampu menjadi pembelajaran yang dapat menarik perhatian siswa dengan berbagai metode maupun model pembelajaran yang diterapkan, sehingga saat pembelajaran berlangsung siswa aktif dan tidak merasa bosan.Suasana pembelajaran yang menyenangkan dan berkesan akan menarik minat siswa untuk terlibat secara aktif, sehingga tujuan pembelajaran dapat dicapai maksimal.Dalam praktik ini, seorang guru dan siswa terlibat dalam proses kegiatan belajar mengajar di kelas.Sumber materi yang diperlukan dalam strategi ini adalah buku siswa dan buku guru kurikulum merdeka dan materi yang diambil dari video pembelajaran di youtube.
      Dampak dari penerapan media berbasis TPACK yang diimplementasikan yaitu berbasis video pembelajaran interaktif dipadukan dengan model pembelajaran PjBL dan media konkrit, membuat siswa lebih bersemangat dan tidak cepat bosan dalam pembelajaran, karna pada saat pembelajaran siswa dibagi menjadi beberapa kelompok serta perkelompok sebuah melakukan eksperimen.
      Dengan menggunakan model PjBL dan praktik membuat es krim menggunakan benda konkrit ini siswa lebih termotivasi,lebih aktif dari pada dengan menerapkan model pembelajaran yang konvensional terlihat dari keaktifan baik dari sebelum penggunaan model PjBL.Dengan penerapan model pembelajaran dan media benda konkrit tersebut, dapat dikatakan pembelajaran berlangsung efektif karena siswa  lebih antusias dalam mengikuti pembelajaran di kelas.                                 Â
      Faktor yang menjadi keberhasilan dari strategi yang dilakuan adalah dengan penerapan model pembelajaran PjBL mampu mengembangkan keterampilan siswa untuk berfikir tingkat tinggi, menantang kemampuan siswa, meningkatkan motivasi dan aktivitas pembelajaran siswa, dapat membantu siswa mengembangkan pengetahuan barunya, memberikan kesempatan bagi siswa untuk mengaplikasikan pengetahuan yang mereka miliki dalam dunia nyata, dan memudahkan siswa dalam menguasai konsep memecahkan masalah dunia nyata.
        Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H