Mohon tunggu...
Aryani_Yani
Aryani_Yani Mohon Tunggu... pegawai negeri -

Lahir di kota hujan yg sejuk, dari ortu yg asli Jawa, tp belum pernah bisa berkomunikasi dlm bahasa Jawa, pernah 10 tahun terdampar di Banjarbaru yg panas, tp balik lg ke kota kelahiran tercinta...I am just the way I am, a little dreamer, agak pemalu tp gak malu-maluin koq :-), melankonlis kuat tp sedikit koleris, pecinta tanaman & lingkungan, mudah terharu, senang fotografi, design & art, handycraft, travelling & ecotourism, pokoknya yg serba alami dech alias naturalist, a lot of friendship...hmm apa lagi yaaa....kalo nulis kyknya belum jd hobi dech, makanya gabung di kompasiana :-D. Jd job creator adalah 'impian' tp belum kesampaian tuh. Email : ryani_like@yahoo.com. Instagram : aryaniyani21

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Mengunjungi Museum Tjong A Fie di Medan

28 Desember 2015   05:37 Diperbarui: 30 Desember 2015   03:39 868
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Piano kuno(Dok. Yani)"]

[/caption]

[caption caption="Botol minuman anggur (Dok. Yani)"]

[/caption]

[caption caption="Koleksi buku-buku (Dok. Yani)"]

[/caption]

[caption caption="Mesin jahit yang digunakan oleh Nyonya Tjong A Fie (Dok. Yani)"]

[/caption]

[caption caption="Ranjang yang terbuat dari kayu jati (Dok. Yani)"]

[/caption]

[caption caption="Ruang Dansa di lantai dua (Dok. Yani)"]

[/caption]

[caption caption="Ruang makan lengkap dengan peralatannya (Dok. Yani)"]

[/caption]

[caption caption="Ruang butik (Dok. Yani)"]

[/caption]

Bangunan tua yang terdiri dari 40 ruangan ini memang sangat luas. Berdiri di atas tanah seluas 6000 meter persegi. Namun hanya sekitar sepertiga bagian saja yang dijadikan museum yaitu di sayap kiri dan ruang utama di lantai satu dan dua. Sedangkan sisanya masih dihuni oleh pihak keluarga. Kami dibawa memasuki ruang demi ruang mulai dari ruang tamu, ruang makan, ruang pertemuan, ruang tidur, ruang dansa dan masih banyak lagi.

Saking banyaknya ruangan yang dimasuki, saya hampir tidak bisa mengingat secara detil. Yang jelas semua barang dan perabot beserta pernak-perniknya masih terawat dengan baik dan tersusun rapi. Mulai dari meja, kursi, buku-buku, ranjang, lemari, baju bahkan sampai botol minuman anggur. Sebagian besar dinding di setiap ruangan terpajang foto-foto dokumentasi yang mengisahkan tentang Tjong A Fie, keluarga serta semua yang berkaitan dengan aktivitas semasa hidupnya.

Eitts...tapi kita tidak diperbolehkan untuk memotret fotonya satu per satu lho. Ada juga ruang persembahyangan di lantai satu dan dua, ini pun tidak boleh difoto, pamali kalau kata orang Sunda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun