[caption caption="Sisi goa yang lain, berwarna silver (Dok. Yani)"]
[caption caption="Studio alam ala Goa Pawon (Dok. Yani)"]
[caption caption="Ornamen di salah satu sisi luar Goa Pawon (Dok. Yani)"]
Lewat tengah hari, kami memutuskan untuk keluar Goa Pawon. Saat itu, tak disengaja kami bertemu serombongan orang, sepertinya para geolog dari ITB yang minta tolong untuk difotokan. Berbeda dengan kami yang ke Goa Pawon untuk berwisata, mereka sepertinya ke goa itu untuk tujuan praktik atau penelitian. Salah seorang dari mereka yang tampak paling senior berkata bahwa dia yang dulu yang menemukan tulang manusia purba di goa tersebut. Sekarang yang asli sudah dipindahkan di Balai Arkeologi Bandung. Wah, tak disangka bisa bertemu ahli geologi di sini. Kami pun sempat berfoto bersama.
[caption caption="Berfoto bersama para geolog (Dok. Yani)"]
Â
*****
[caption caption="Jalan tembus menuju Stone garden (Dok. Yani)"]
Stone Garden atau Taman Batu terletak di sisi bukit bagian atas Goa pawon. Ada jalan setapak yang menghubungkan kedua tempat ini. Bisa ditempuh sekitar 20 menit. Jika ingin melewati jalan pintas ini lebih baik menanjak daripada menurun. Lebih baik ke Goa Pawon dulu, baru ke Stone Garden. Bukannya sebaliknya. Karena kondisi jalan berupa tanah yang lumayan curam dan agak licin, belum dibuatkan tangga yang memudahkan untuk dilewati. Jika membawa kendaraan sendiri dan malas mendaki bukit, lebih baik memutar kembali ke jalan raya dan masuk lewat gerbang depan Stone Garden.
Kami bertiga sengaja menunggu agak sore untuk mengunjungi Stone Garden, sembari istirahat makan siang dan sholat. Perjalanan ke Stone Garden, meskipun sebentar tetapi cukup melelahkan, ditambah matahari siang yang bersinar cukup terik. Beberapa kali kami harus berhenti untuk mengatus nafas. Tapi semua akan terbayar saat kita sampai di atas bukit.
[caption caption="Stone Garden Geopark (Dok. Yani)"]