[caption id="attachment_383043" align="aligncenter" width="583" caption="Menikmati beningnya air Leuwi Liyet (Dok. Yani)"]
[caption id="attachment_383044" align="aligncenter" width="432" caption="Aliran air dari Leuwi Liyet (Dok. Yani)"]
Langit mulai mendung, ada sedikit tetesan air yang turun. Kami segera bergegas pulang sebelum hujan turun lebih deras. Kami kembali harus melewati Leuwi Cipet. Sebenarnya lebih mudah karena tinggal mengikuti arus, asalkan bisa berenang, jadi tinggal bodyrafting saja. Sedangkan saya memilih untuk menyebang kembali ke sisi kiri sungai, dan berjalan di pinggir sambil berpegangan pada dinding tebing. Perjalanan selanjutnya hanya menyusuri jalan setapak. Setibanya kembali di Curug Leuwi Hejo, kami menyempatkan diri untuk mampir ke sana. Semakin sore semakin ramai pengunjung. Tak terasa jam sudah hampir menunjukkan pukul 5 sore. Kami bergegas kembali ke rumah Pak RT untuk membersihkan badan dan berkemas pulang.
Â
Kalau dihitung-hitung, perjalanan trekking dari Leuwi Hejo sampai Leuwi Liyet, mulai start dari rumah Pak RT sampai balik lagi bisa memakan waktu sekitar 5 jam, termasuk waktu istirahat. Cukup singkat, tapi memuaskan dan penuh dengan nuansa petualangan. Sampai di rumah baru terasa pegal dan sakitnya badan, dan baru sadar ternyata tangan saya lecet dan bengkak akibat terbentur batu.
Â
Bogor, 10 Mei 2015
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H