Mohon tunggu...
Aryani_Yani
Aryani_Yani Mohon Tunggu... pegawai negeri -

Lahir di kota hujan yg sejuk, dari ortu yg asli Jawa, tp belum pernah bisa berkomunikasi dlm bahasa Jawa, pernah 10 tahun terdampar di Banjarbaru yg panas, tp balik lg ke kota kelahiran tercinta...I am just the way I am, a little dreamer, agak pemalu tp gak malu-maluin koq :-), melankonlis kuat tp sedikit koleris, pecinta tanaman & lingkungan, mudah terharu, senang fotografi, design & art, handycraft, travelling & ecotourism, pokoknya yg serba alami dech alias naturalist, a lot of friendship...hmm apa lagi yaaa....kalo nulis kyknya belum jd hobi dech, makanya gabung di kompasiana :-D. Jd job creator adalah 'impian' tp belum kesampaian tuh. Email : ryani_like@yahoo.com. Instagram : aryaniyani21

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

[WPC-15] Mengabadikan Objek Bergerak di Pantai

31 Juli 2012   00:00 Diperbarui: 25 Juni 2015   02:25 786
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya gak punya stok foto-foto olahraga karena memang tidak pernah memotret di acara olahraga. Akhirnya saya ambil saja koleksi foto-foto sewaktu di pantai, ya ada nyambung-nyambungnya dikitlah ama sport,  kalau gak ada ya disambung-sambungin aja, maksa banget sih hehe. Yang penting ada objek bergeraknya.

[caption id="attachment_197308" align="aligncenter" width="608" caption="Pagi hari, speed 1/20 sec"][/caption] Biasanya kalau orang sedang berlibur ke pantai, pasti gak pernah melewatkan foto narsis. Dan gaya yang paling popular adalah jumping alias foto loncat-loncatan. Entah kenapa foto ini menjadi foto sejuta umat saat berada di pantai. Begitupun ketika saya bersama teman-teman sedang berwisata ke Pantai Sawarna. Salah seorang teman yang narsis minta difoto dengan pose sedang loncat. Hal ini tidaklah sulit diperoleh karena saat itu cuaca cerah menjelang sore hari, sehinggga jika kamera disetting dengan kecepatan rana (shutter speed) yang cepat, objek foto tetap jelas dan tidak blur. Dalam fotografi, teknik ini biasa disebut freezing, karena objek dalam foto yang sedang bergerak seolah-olah dibekukan (di-freez) menjadi benda diam.

[caption id="attachment_197309" align="aligncenter" width="315" caption="Sore hari, speed 1/80 sec"]

1343691738337743976
1343691738337743976
[/caption] Keesokan harinya, pagi selepas matahari terbit sekitar jam 8-an, teman saya minta difoto lagi di pantai dengan gaya loncat tetapi membentuk siluet. Waktu itu langit agak mendung, cahaya matahari agak redup karena banyak diselimuti awan. Settingan speed di kamera menjadi lebih lambat, karena saya memang tidak memakai flash. Objek bergerak masih tetap bisa dibekukan tapi jadi agak blur karena pada speed lambat, kamera akan sensitif terhadap goyangan.

[caption id="attachment_197310" align="aligncenter" width="525" caption="Pagi hari, Speed 1/20 sec"]

1343691828508092110
1343691828508092110
[/caption] [caption id="attachment_197311" align="aligncenter" width="525" caption="1/20 sec"]
134369188785517893
134369188785517893
[/caption] Teknik freezing ini tidak hanya bisa diperoleh dengan kamera DSLR saja, memakai kamera poket pun bisa, asalkan kondisi cahaya cukup terang sehingga memungkinkan gambar direkam pada speed yang tinggi. Biasanya kalau suasana meredup seperti saat menjelang maghrib, di kamera poket ada mode yang khusus dipakai untuk di pantai. Seperti di foto saya ini saat memotret teman yang sedang loncat di Pantai Alam Indah Tegal, objek tampak siluet.

[caption id="attachment_197313" align="aligncenter" width="350" caption="sunset, 1/320 sec"]

13436920191550958756
13436920191550958756
[/caption] Selain foto loncat-loncatan, kita juga bisa mengabadikan foto peselancar yang sedang surfing di atas papan luncur di tengah gulungan ombak pantai. Saat menunggu sunset di Pantai Sawarna, kebetulan saya melihat beberapa orang sedang surfing di kejauhan. Saya cuma punya lensa 18-200 mm, jadi foto yang saya dapat kecil dan banyak blurnya, mana tidak pakai tripod lagi. Waktu itu saya tunggu sampai ombak laut meninggi, supaya peselancar tampak meliuk-liuk di atas ombak. Ternyata agak susah juga untuk mendapatkan foto seperti itu karena kamera saya setting dengan speed lambat supaya gerakan ombak lautnya terlihat lebih halus. Tapi ternyata objeknya menjadi blur juga karena goyangan kamera.

[caption id="attachment_197314" align="aligncenter" width="525" caption="Bersiap-siap, 1/6 sec"]

1343692122399448513
1343692122399448513
[/caption] [caption id="attachment_197315" align="aligncenter" width="600" caption="Meluncur, 1/20 sec"]
13436922611991594612
13436922611991594612
[/caption] [caption id="attachment_197316" align="aligncenter" width="600" caption="Digulung ombak, 1/20 sec"]
13436924401713344743
13436924401713344743
[/caption] [caption id="attachment_197317" align="aligncenter" width="600" caption="Ombak kembali tenang, objek agak blur, 1/20 sec"]
1343692508447968560
1343692508447968560
[/caption] Selain foto-foto di atas, teknik lain yang bisa dicoba di pantai adalah panning (memotret dengan menggerakkan kamera searah dengan arah gerakan obyek yang ingin dibidik sehingga obyek akan tampak fokus sementara background tampak blur). Tapi saya sendiri belum menguasai teknik ini, jadi belum punya contohnya hehe. Sekian saja yang bisa saya bagikan. Semoga bermanfaat. Postingan ini dalam rangka mengikuti WPC-15 (sport photography), termasuk apa gak ya… :-) Salam kampret Bogor, 30 Juli 2012

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun