Mohon tunggu...
Aryani_Yani
Aryani_Yani Mohon Tunggu... pegawai negeri -

Lahir di kota hujan yg sejuk, dari ortu yg asli Jawa, tp belum pernah bisa berkomunikasi dlm bahasa Jawa, pernah 10 tahun terdampar di Banjarbaru yg panas, tp balik lg ke kota kelahiran tercinta...I am just the way I am, a little dreamer, agak pemalu tp gak malu-maluin koq :-), melankonlis kuat tp sedikit koleris, pecinta tanaman & lingkungan, mudah terharu, senang fotografi, design & art, handycraft, travelling & ecotourism, pokoknya yg serba alami dech alias naturalist, a lot of friendship...hmm apa lagi yaaa....kalo nulis kyknya belum jd hobi dech, makanya gabung di kompasiana :-D. Jd job creator adalah 'impian' tp belum kesampaian tuh. Email : ryani_like@yahoo.com. Instagram : aryaniyani21

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Ayo Bertani Biar Badan Jadi Sehat!!!

8 Oktober 2010   00:58 Diperbarui: 26 Juni 2015   12:37 1016
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_282344" align="alignleft" width="225" caption="Pak Madsa'i di antara tanaman kentang hitamnya (Dokumen pribadi Aryani)"][/caption] Bertani bisa bikin badan tetap sehat meskipun di usia tua. Gak percaya??? Tanya saja Pak Madsa’i. Pak Madsa’i adalah seorang petani di kampung Paniis Tonggih, Desa Jiput, Kecamatan Jiput, Kabupaten Pandeglang. Tidak diketahui pasti berapa usianya, tapi kata cucu menantunya sekitar 80-an. Aku dan tiga orang temanku menemuinya seminggu yang lalu dalam perjalanan ke Banten untuk mencari kentang hitam atau kumeli. Bagi warga sekitarnya, nama Pak Madsa’i cukup dikenal di Desa Jiput. Begitupun sewaktu  kami menanyakan siapa petani yang menanam kentang hitam di daerah ini, langsung diantarkan ke rumahnya. Sewaktu kami datang beliau sedang di sawah. Mulanya aku pikir Pak Madsai masih berusia sekitar 50-an tahun, seperti umumnya para petani yang kami temui pada hari sebelumnya. Ternyata sewaktu beliau datang menemui kami, wow ternyata orangnya sudah tua banget. Gak bisa berkomunikasi dalam bahasa Indonesia lagi, beliau hanya bisa berbahasa sunda. Untunglah temanku ada yang bisa menerjemahkan karena memang asli sunda. [caption id="attachment_282349" align="aligncenter" width="300" caption="Jalan menuju sawahnya Pak Madsa'i (Dokumen pribadi Aryani)"][/caption] [caption id="attachment_282384" align="aligncenter" width="225" caption="Melewati pematang sawah (Dokumen pribadi Aryani)"][/caption] Akhirnya setelah ngobrol-ngobrol sebentar dan menanyakan informasi mengenai tanaman yang dicari, akhirnya kami pergi ke lokasi. Di daerah yang kami kunjungi sebelumnya sedang tidak musim tanam kentang hitam, jadi beruntung sekali karena di desa ini bisa melihat tanamannya meskipun hanya satu petak. Kebetulan kentang hitam ditanam sebulan yang lalu di bekas lahan padi huma. Sawah di daerah tersebut dibuat terasering karena kondisi geografisnya yang berbukit-bukit. [caption id="attachment_282353" align="alignnone" width="300" caption="Dokumen pribadi Aryani"][/caption] [caption id="attachment_282357" align="alignnone" width="300" caption="Dokumen pribadi Aryani"][/caption] Kami pergi berenam; saya dan tiga orang temanku, beserta Pak Madsa’i dan cucu menantunya. Lokasinya tidak terlalu jauh dari rumah Pak Madsa’i, tapi kami harus melewati jalan pematang sawah yang becek dan licin. Pak Madsa’i masih begitu lincahnya berjalan melewati pematang meskipun tanpa alas kaki. Aku saja sampai hampir terpeleset beberapa kali, untuk tidak nyemplung ke sawahnya hehe. Temanku (usianya 50-an tahun) yang kebetulan membawakan cangkul Pak Madsa’i, malah tiba-tiba pusing saat berjalan di tengah-tengah pematang, karena begitu sempitnya sehingga butuh keseimbangan dan cuaca panas, akhirnya beliau tidak jadi ikut ke sawah. [caption id="attachment_282358" align="aligncenter" width="225" caption="Pak Mad'sai sedang mencangkul (Dokumen pribadi Aryani)"][/caption] [caption id="attachment_282362" align="aligncenter" width="225" caption="Narsis dulu bersama Pak Madsa'i :-) (Dokumen pribadi Aryani)"][/caption] Sesampainya di lokasi, kami bisa melihat langsung tanaman kentang hitam atau kumeli. Pak Madsai juga masih bisa memberi penjelasan tetapi dengan bahasa sunda tentang budidaya tanaman tersebut, untung ada cucu menantunya yang menerjemahkan, kadang-kadang beliau mengerti juga kalau kami bertanya dalam bahasa Indonesia. [caption id="attachment_282386" align="alignleft" width="92" caption="Dokumen pribadi Aryani"][/caption] Pak Madsai memang hebat, umur 80-an tahun masih kuat pergi ke sawah dan bercocok tanam. Beliau masih kuat mencangkul tanah. Justru kalau tidak ke sawah, katanya badannya jadi pegal-pegal semua. Patut ditiru nih, tetap bisa beraktivitas dan bermanfaat di usia tua. Jika kita bandingkan dengan anak muda sekarang beda jauh banget ya, apalagi yang tinggal di perkotaan, kebanyakan dari mereka manja, hidup susah sedikit langsung mengeluh. Anak-anak muda sekarang juga malas bertani, saya bahkan pernah mendengar ceramah salah seorang ustadz. Dia bercerita bahwa anaknya seorang sarjana pertanian lulusan IPB, tapi ketika disuruh turun ke sawah, gak mau, wah mungkin takut kotor-kotor kali ya. Entahlah, yang jelas dia lebih memilih kerja kantoran daripada di sawah. Sebuah fenomena yang sekarang sudah tidak aneh lagi, terutama lulusan perguruan tinggi di almamater saya, sarjana pertanian bukannya bekerja untuk membangun pertanian tapi malah bekerja memajukan perbankan alias bekerja di bank. Saya sendiri bukan seorang sarjana pertanian tapi prihatin juga sih dengan kenyataan yang ada. Ya mau gimana lagi, kayaknya sekarang sudah trend, pantesan pertanian di Indonesia gak maju-maju ya. Padahal katanya negara agraris, dan kita tentu akan selalu membutuhkan produk-produk pertanian bukan?!! Buat Pak Madsa’i, semoga tetap sehat ya Pak!!! Buat para pemuda dan pemudi, ayo jangan mau kalah dengan yang sudah tua, tetap semangat dan berkarya!!! Bagi yang yang punya lahan, jangan malas bercocok tanam, biar sehat kayak Pak Madsa'i, ayo majukan pertanian Indonesia!!! Semoga bermanfaat Bogor, 8 Oktober 2010 [caption id="attachment_282371" align="alignright" width="300" caption="Foto bersama teman, Pak Madsa'i dan tetangganya di depan rumah beliau (Dokumen pribadi Aryani)"][/caption]

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun