Mohon tunggu...
Aryandi Yogaswara
Aryandi Yogaswara Mohon Tunggu... -

Penulis, Penyair, Penjual Buku dan Madu Liar Asli. Tinggal di Ciputat, Tangerang Selatan, Banten.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

1:1 Hikmah

24 Maret 2017   23:15 Diperbarui: 24 Maret 2017   23:29 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

HIKMAH

Syair Pertama: Bangsa Indonesia

1:1 Hikmah

Demi Hikmah yang selalu menyertai manusia.
Petunjuk bagi manusia dalam menjalani hidupnya.


___

Penjelasan Syair:

Hikmah adalah tentang kitab kehidupan diri kita sendiri.

Dalam setiap perjalanan hidup seorang manusia, selalu ada hikmah yang bisa ditarik pelajaran bagi kehidupan. Dalam naik dan turunnya episode kehidupan, sejak kecil hingga saat ini, dalam buku yang kita baca, kitab suci yang kita pelajari, pengajaran keagamaan yang kita ikuti, berbagai acara TV dan film yang kita tonton, obrolan kita dengan sesama, dan dari apapun yang kita perhatikan dan menarik bagi kita, selalu ada hikmah pembelajaran yang bisa dipetik.

Itulah maksud dari bait di atas tentang "hikmah yang selalu menyertai manusia".

Hikmah akan selalu ada, melalui hikmah itulah bisa dianalogikan dengan 'Tuhan berkomunikasi' dan memberikan Petunjuk bagi manusia tentang bagaimana menjalani kehidupan dengan baik dan benar.

Misalnya seorang anak yang membaca berita tentang seorang koruptor yang ditangkap dan menjadi hina di mata masyarakat, maka jadikanlah berita tersebut sebagai hikmah dan pelajaran untuk tidak menjadi seorang koruptor ketika dewasa.

Atau pelajaran ketika bermain bersama teman tentang pentingnya kejujuran, solidaritas, kebersamaan, saling memaafkan, dll, kelak kelak setelah dewasa pun, itulah bekal untuk menjalani kehidupan agar bisa bersinergi dengan rekan kerja dan teman setelah dewasa.

Hikmah akan selalu ada dan diberikan Tuhan bagi manusia, selama manusianya mau dan mampu mengambil hikmah yang diberikan melalui perjalanan hidupnya sendiri. Dan hal ini dimungkinkan ketika seseorang menyadari adanya hikmah dalam kehidupan yang dijalani dan dilaluinya.

Maka, dengan menyadari ini, seseorang mulai belajar tentang apa itu Kitab Kehidupan yang nyata ada di dalam dirinya. Kitab Suci yang kemudian menjadi dasar pembelajaran manusia tentang kehidupan adalah bagian penting sebagai landasan atau alat untuk membantu manusia menemukan hikmah yang ada dalam kehidupannya sendiri, yang akan ditemukan masing-masing dan tanpa terkecuali bagi setiap orang. Hasilnya? Pasti sama, nilai kebenaran dan kebaikan yang universal berlaku sama bagi setiap manusia di seluruh dunia.

Sumbernya sama, dari Tuhan Yang Maha Esa. Maka hikmahnya pun akan sama. Dan ketika seseorang sudah menemukan tata nilai kebenaran dan kebaikan yang seimbang dalam aplikasi kehidupannya, jadilah dia manusia yang bijak. Kebahagiaan akan selalu menemaninya dan keselamatan akan selalu menjaganya. 

Demikianlah, dengan memfungsikan kitab kehidupan (book of life) sebagai ada dan nyata, seseorang bisa menulis 'kitab suci'-nya sendiri. Maksudnya bukan membuat lembaran atau buku kitab suci baru, tetapi nilai-nilai kehidupan yang ia telah dapati dan pelajari dalam kehidupannya sendiri sehingga menjadi panduan dalam menetapkan apa yang baik dan benar secara seimbang itulah kitab suci sebagai kitab kehidupan yang nyata.

___

Catatan: Istilah kitab kehidupan atau buku kehidupan diambil dari book of life yang konon ditulis di Mesir oleh Annkh atau Henoch atau yang oleh umat Islam dikenal sebagai Nabi Idris as. Buku ini khususnya terlarang dibaca oleh umat Yahudi karena menceritakan bagaimana Petunjuk Tuhan pada awal-awalnya diterima manusia berasal dari membaca pertanda dari alam dan alam kehidupan manusia atau istilahnya alam fisik dan alam sosial sehingga mendekati konsep paganisme dalam memandang kehidupan.

-----

Syair Hikmah ditulis oleh Aryandi Yogaswara dalam Buku Hikmat. Untuk membaca keseluruhan buku bisa secara online melalui blog:

http://bukuhikmat.blogspot.co.id 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun