Â
Kelurahan Warungboto memiliki potensi dalam pengelolaan sampah. Potensi ini ditunjukkan dengan adanya 11 bank sampah aktif, warga sekitar yang aktif dan partisipatif, serta keberadaan RTHP milik DLH Kota Yogyakarta. Sepanjang pengamatan, RTHP dimanfaatkan dengan baik dengan adanya sarana penunjang berupa pendopo dan taman bermain. Selain itu, sebagian lahan RTHP ditanami oleh berbagai macam tanaman budidaya terutama sayur seperti terong, cabai, serta ubi-ubian. RTHP di Warungboto menunjukkan pentingnya ruang terbuka yang bisa dinikmati oleh warga masyarakat, terlebih di lingkungan perkotaan yang sangat padat. Keberhasilan penyediaan RTHP Warungboto oleh pemerintah, khususnya DLH, sebagai tempat bersosialisasi, bermain, bahkan bertani di perkotaan menjadi bahasan menarik, hingga sempat diliput oleh TVRI.
Â
Â
Tim melaksanakan kegiatan rutin setiap minggunya mulai dari membantu pencacahan sampah organik, focus group discussion, pembentukan dan peresmian kader, dan sebagainya. Bahkan, pada pertengahan bulan Juli 2024 ini, tim sudah memulai tahap awal untuk pengolahan ecoenzym.Â
Â
"Tim PPK kami sudah melakukan beberapa agenda, sebagai tahap awal, kemarin sudah diskusi dengan Pak Lurah, FGD, dan membentuk kader pionir. Kami juga sudah mulai mengolah sampah organik, rencananya akan menghasilkan ecoenzym, tapi harus nunggu beberapa waktu untuk proses fermentasinya. Ini masih jadi tahap awal karena masih ada agenda dan kegiatan lain hingga kira-kira bulan Oktober nanti." ujar Athaya (20/07/2024)
Tim PPK "Lestari" bahkan mendapat kesempatan untuk diliput oleh pihak Televisi Republik Indonesia (TVRI) Yogyakarta dan dikunjungi oleh Direktorat Jenderal Tanaman Pangan dari Kementerian Pertanian, yaitu Bapak Dr. Ir. Suwandi, M. Si., pada hari Sabtu (20/07/2024). Bersama Kelompok Wanita Tani (KWT) Tegal Hijau Lestari dan Komunitas Great and Green, pihak TVRI meliput proses dalam mengolah sampah organik dan juga kegiatan pertanian di perkotaan.
Â
Selain itu, di hari yang sama (20/07/2024) rombongan dari Dirjen Tanaman Pangan yang dipimpin langsung oleh Bapak Suwandi mengunjungi RTHP Kelurahan Warungboto untuk melihat pengolahan sampah organik mandiri berupa biokomposter oleh warga masyarakat yang merupakan hasil pengembangan dengan Polbangtan Yogyakarta serta Tim PPK "Lestari". Dirjen Tanaman Pangan juga menyalurkan cairan N1 yang membantu mengurangi bau tidak sedap hasil dari pengolahan biokomposter. Melalui penyemprotan tersebut, bau tidak sedap yang juga menjadi kendala dan permasalahan pengolahan sampah di lingkungan perkotaan berkurang secara signifikan.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H