Menurut Tchiki Davis, M.A., Ph.D. dari Berkeley Well-being Institute, refleksi diri adalah cara untuk mencermati lebih jauh setiap motivasi, keinginan, dan harapan yang kita miliki. Refleksi diri membuat kita bisa mengeksplor komponen-komponen penyusun diri yang tak tampak, tak tersentuh oleh mekanisme pikiran sadar, karena semua itu, tertanam kuat dalam pikiran bawah sadar.Â
Sementara menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) arti dari refleksi ada tiga macam yaitu, gerakan; pantulan di luar kemauan (kesadaran) sebagai jawaban atas suatu hal atau kegiatan yang datang dari luar, gerakan otot bagian badan yang terjadi karena suatu hal dari luar dan di luar kemauan atau kesadaran, dan arti yang ketiga dari kata refleksi ialah cerminan atau gambaran.Â
Kemudian arti diri pada KBBI juga memuat beberapa makna, hanya saja penulis akan mengutip beberapa makna, hal ini semata-mata bertujuan  untuk mempersingkat tulisan, dengan harapan pesan tulisan lebih enak didapat, disamping itu juga untuk menyesuaikan makna kata secara bahasa agar berbanding lurus dengan makna sudut pandang terminologi.Â
Diri berarti orang seorang (terpisah dari yang lain) dan arti lainnya juga diri adalah kepribadian yang sadar akan identitasnya sepanjang waktu. Berdasarkan oretan dari KBBi, refleksi diri menurut penulis adalah usaha untuk memantulkan kepribadian melalui teknik-teknik tertentu untuk menganalisis komponen-komponen diri, sehingga diri pribadi diketahui jelas. Komponen diri yang dimaksud seperti kepercayaan, motivasi, kebiasaan, dan sebagainya.
Berikut ini adalah contoh daftar pertanyaan yang bisa kita gunakan saat melakukan refleksi diri!
1. Apa saja kekuatan atau kelebihan yang aku miliki?
2. Apa tujuan jangka pendek dan jangka panjang dalam hidupku?
3. Siapa saja orang yang berarti/support system dalam hidupku?
4. Apa yang biasanya membuatku merasa takut, khawatir, atau malu?
5. Apa saja hobi yang suka kulakukan di waktu senggang?
6. Apa saja hal-hal yang kuminati?