Mohon tunggu...
Arya Kelana
Arya Kelana Mohon Tunggu... -

Lahir di Medan Hidup Nomaden/\r\nUser K.Mobile ingin menjadi lebih baik/\r\nKejujuran itu mahal dan pahit ditengah zaman kemajuan ilmu pengetahuan

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Aksara Berdarah

14 Desember 2013   16:17 Diperbarui: 24 Juni 2015   03:56 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku murka melihat mereka
Jadikan aksara tumbal nama
Demi kuasa semata
Aksara sekedar pemanis rupa

Inilah adalah takdirku
Bernyawa tanpa nafsu
Lihatlah mereka di sana
Saling berdebat dengan kata kata
Mereka sudah lupa
Bahwa aku bernyawa

Ku berikan nyawa bangkitkan amarah
Lalu ku berpindah ke temannya hingga emosi mereka membuncah
Saling tikam sesama
Tak perduli itu saudara
Ku jadikan mereka lebih hina
Dari binatang di hutan sana.

Aku tertawa bahagia
Aku juga menangis menderita
Melihat ulah manusia
Yang terpedaya oleh nafsu semata.

Aku berguna bila memiliki nafsu yang bijaksana
Aku adalah bencana bagi nafsu yang serakah penuh dendam dan kebencian semata

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun