Mohon tunggu...
M@sbh@y
M@sbh@y Mohon Tunggu... Penegak Hukum - Mencurahkan isi kepala,hati dan pikiran.

Ranger in country guardian .freewriter . berbagi info,pnglamn,kenangan, segala yg singgah dan bermain di pikiran dan ingatan.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Mengenang yang Melupakan

11 November 2019   02:07 Diperbarui: 22 Oktober 2023   00:20 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

kadang ........

rasa itu datang....... 

Melayang........

Membayang.......

tanpa diundang....

Dan Tak mau hilang.....

Mengalir

Hadir 

Bergulir

Butir butir

Takdir

Yang telah berakhir

Menorehkan getir

Pahit yang terukir

Tak mampu disortir

Seenaknya parkir

Diberanda memoir

Seperti rentenir

Yang rajin mampir

Menyeramkan bagai mak lampir

 kembali pulang

 Indahnya sejuta Kenang

Yang telah terbang

Melayang layang tanpa benang

Lembaran lembaran usang

Cerita roman jalang

tentang mu yg ku sayang

Meski telah hilang

muskil tuk terulang

Cukup untukku jadikan kenang

Yang pergi dan datang

Duka suka sedih senang

Simpan buang Benci dan sayang

Tak berbilang ber ulang ulang

Naifkah jika ku bilang

Hanya kau seorang

Yang terindah kekasih tersayang

Belahan hati yang hilang

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun