Bhayangkara sebagai abdi negara berpedoman pada tri brata dan catur prasetya. Sekedar melawan lupa pada satu sosok bhayangkara negara putra terbaik di jajaran bhayangkara sosok bapak yang merakyat dan dicintai rakyatnya.
Takkan habis berlembar lembar kertas menulis kan kisahnya . sosok istimewa dari seorang polisi yang istimewa.
Lepas dari celoteh tak bermakna memandang sinis profesi seorang bhayangkara. Nama beliau mematahkan berbagai ambigu dan deretan penilaian negatif tentang profesi pelayan penjaga ketertiban.
Banyak polisi polisi yang masih berdiri tegak berpegang teguh pada janji dan etika profesi yang diucapkan.
Jadi polisi itu ibarat malaikat ( amal tak berhimpun dosa tak berampun)
Satu kalimat bapak bhayangkara ini mungkin dapat menjadi tali kekang untuk mawas diri bagi siapapun yang hendak berkompetisi memburu ambisi berebut posisi.
Hidup adalah pilihan .tak hendak memaksakan menyamakan pilihan. Agar tak lupa pada misi saat dapat meraih posisi.
(Memang baik jadi orang penting. Tapi lebih penting untuk tetap menjadi orang baik).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H