Hmpv(Human Metapneumovirus)Â kini menjadi perhatian publik, karena gejalanya mirip dengan virus covid-19 virus ini muncul di indonesia pada tanggal 2 maret 2020.
Human Metapneumovirus (HMPV)Â diidentifikasi pertama kali pada tahun 2001 di Belanda, meskipun diperkirakan sudah ada sejak tahun 1950-an. Virus ini dari keluarga Pneumoviridae, yaitu virus yang menyerang saluran pernapasan, terutama pada anak di bawah lima tahun, dengan prevalensi infeksi mencapai 90% sebelum usia dua tahun. HMPV dapat menyebabkan gejala mirip flu seperti batuk, demam, dan sesak napas, serta komplikasi risiko serius seperti bronkitis dan pneumonia pada kelompok rentan. Saat ini, belum ada vaksin atau pengobatan khusus untuk HMPV.
Apa sih Itu Virus Hmpv?
Human Metapneumovirus (HMPV)Â adalah virus yang menyebabkan infeksi saluran pernapasan akut. Virus ini menyebar melalui sekresi/saluran pernapasan dan dapat bertahan di permukaan kontak selama beberapa jam. HMPV lebih sering menyerang anak-anak, lansia, dan individu dengan sistem imun lemah, dengan gejala mirip flu seperti demam, batuk, dan sesak napas.
Isu mengenai virus Human Metapneumovirus (HMPV) menjadi relevan karena bergulirnya/terjadinya lonjakan kasus di China yang membuat beberapa rumah sakit kewalahan, HMPV dapat menyebabkan infeksi saluran pernapasan serius, terutama pada anak-anak, lansia, dan individu dengan sistem imun lemah. Belum ada laporan kasus di Indonesia, namun kewaspadaan dan langkah pencegahan diperlukan untuk melindungi kesehatan masyarakat.
"Menurut Kementrian Kesehatan Budi Gunadi Sadikin"
"Hmpv untuk supaya masyarakat tahu konteksnya ya! Apasih beda nya hmpv dengan covid-19. Kalau Covid itu virus baru hmpv itu virus lama sama seperti virus flu virus lama Apa bedanya virus baru dengan virus lama? Nah kalau virus baru kayak covid,manusia itu belum tau bagaimana cara merespon nya, akibatnya kalau dia menyerang tubuh kita, tubuh kita bingung, bagaimana merespon sehingga kemungkinan besar resiko fatalitasnya tinggi.
Kalau hmpv itu tubuh kita sudah tau meresponnya seperti apa. Hmpv itukan di temukan pada tahun 2001 dan sudah beredar di seluruh dunia sejak tahun 2001,dan selama ini gak ada apa apa juga,begitu ya! jadi hmpv itu sudah ada di seluruh dunia termasuk di indonesia sejak 2001 bukannya gak ada di indonesia. Jadi dia bukan virus baru, dia virus lama beredar di seluruh dunia termasuk di indonesia."ujarnya."
Apa yang bikin berbeda dari COVID-19?
HMPV biasanya tidak menyebabkan kasus yang separah COVID-19, meskipun di beberapa kasus bisa juga bikin penyakit yang serius, terutama buat orang tua/lansia atau yang punya riwayat penyakit lain. Jadi, walaupun gejalanya mirip, penting buat kita tetap hati-hati dan jaga kesehatan, karena jika ada gejala yang mencurigakan, lebih baik langsung periksa ke dokter biar bisa dijelaskan dan dapat penanganan yang tepat.
Adapun Faktor-faktor utama virus hmpv yang bisa membuat orang terinfeksi :
-Paparan Terhadap Orang Terinfeksi:Â HMPV menular saat orang terinfeksi batuk atau bersin. Jadi, jika kita terlalu dekat dengan orang yang sakit, risikonya akan lebih tinggi.Â
-Musim dan Cuaca:Â HMPV umumnya lebih aktif di musim dingin, dengan peningkatan infeksi.
-Sistem imun lemah:Â Anak-anak, orang tua, dan penderita penyakit kronis lebih rentan terhadap HMPV. Jika sistem imun kita melemah, risiko infeksi meningkat.
-Kebersihan yang buruk:Â seperti tidak mencuci tangan secara teratur, meningkatkan risiko tertular HMPV dan infeksi lainnya. Maka mencuci tangan dengan sabun sangatlah penting.
-Kepadatan populasi : di tempat umum,contohnya seperti rumah sakit, dapat  mempercepat penyebaran HMPV karena banyaknya orang yang berkumpul. ini adalah salah satu faktor penyebab HMPV.Â
Oleh sebab itu,Kita harus menjaga kesehatan dan kebersihan diri agar terhindar dari berbagai penyakit, termasuk HMPV.
Dampak Dari Virus Hmpv Dan Covid-19 Memangnya Bisa Berbeda?
HMPV umumnya menyebabkan infeksi saluran pernafasan ringan, terutama pada anak-anak. Sedangkan COVID-19 dapat menyebabkan gejala serius dan komplikasi berat, seperti pneumonia atau kematian, terutama pada lansia dan penderita penyakit penyerta. Kalau dari durasi penyakitnya HMPV umumnya lebih singkat, dengan gejala hilang dala m satu hingga dua minggu, sementara COVID-19 bisa lebih lama dan berisiko menyebabkan gejala long COVID yang bertahan berbulan-bulan. Nah untuk penularannya sendiri, COVID-19 lebih menular daripada HMPV. COVID-19 menyebar dengan cepat pada populasi besar, sementara HMPV lebih terbatas. Vaksin/Pengobatannya, mungkin saat ini belum ada vaksin khusus untuk HMPV, sedangkan COVID-19 memiliki berbagai vaksin efektif dan pengobatan yang semakin berkembang. Kalau untuk Dampak sosial dan ekonominya, COVID-19 sangat besar untuk Lockdown, berdampak pada sosial, dan dampak ekonomi akibat COVID-19 jauh lebih luas, sementara HMPV lebih fokus pada masalah kesehatan tanpa mengganggu seluruh aspek kehidupan masyarakat.
Jadi Secara keseluruhan, meskipun kedua virus ini memiliki gejala yang mirip, dampaknya terhadap kesehatan masyarakat dan sistem kesehatan bisa berbeda.
Mungkin beberapa hal ini bisa membuat masyarakat agar terhindar dari Virus Hmpv tersebut :
*Hindari Kontak Dekat: Maksudnya jangan Terlalu dekat dengan orang yang sedang mengalami gejala flu dan batuk minimal kita harus menjaga jarak dengan orang tersebut 1 meter.
*Gunakan masker:Â Maksudnya, kalau lagi berpergian kemana harus menggunakan masker apabila kita ke tempat umum/tempat keramaian dan jika bertemu orang yang lagi sakit. Sehingga bisa mencegah penularan virus Human Metapneumovirus(HMPV) dan menghalangi virus untuk masuk di dalam saluran pernapasan.
*Jaga kebersihan lingkungan & Kebersihan Diri: Maksudnya,kita harus sering sering menjaga kebersihan lingkungan kita seperti tidak membuang sampah sembarangan,agar penyakit/virus tidak mudah menyebar kedalam tubuh kita termasuk di dalam lingkungan tempat tinggal kita. Kemudian Kita juga harus sering-sering mencuci tangan pakai sabun jika habis melakukan aktivitas di luar rumah/di dalam rumah karena kuman sering menempel di dalam kuku jari manusia.
*Jaga kesehatan fisik: Maksudnya, kita harus sering-sering berolahraga,cukup tidur,dan makan makanan yang bergizi agar imun tubuh kita tetap kuat dan bisa mencegah virus tersebut masuk di dalam tubuh kita. Sehingga kita bisa menghindari dari virus tersebut.
Nah, "Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin Menegaskan juga bahwa"
"Masyarakat tidak perlu khawatir mengenai virus Human Metapneumovirus atau Hmpv karena ini bukan virus baru. Saya juga meminta masyarakat untuk tidak panik,serta tetap menjaga kesehatannya masing masing. dan untuk media juga justru membantu dengan menyampaikan berita yang benar/sesuai fakta".Ujarnya"
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H