Mohon tunggu...
Arya Fadhilah
Arya Fadhilah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Ilmu Komunikasi - Universitas Trunojoyo Madura

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Semarak Lebaran Tanah Merah: Perpaduan Tradisi dan Modernitas

24 April 2024   18:27 Diperbarui: 24 April 2024   18:31 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar. penulis

Tanah Merah, Madura -- Hari Raya Idul Fitri di Tanah Merah, Madura, selalu terasa istimewa. Perpaduan tradisi dan modernitas mewarnai momen indah ini, menghadirkan sukacita dan keakraban bagi masyarakat.

Di pagi hari, masjid dan mushola dipenuhi jamaah yang melaksanakan sholat Idul Fitri. Suasana khusyuk dan penuh kebahagiaan menyelimuti seluruh penjuru. Usai sholat, tradisi sungkeman kepada orang tua dan sesepuh menjadi momen mengharukan. Anak-anak mencium tangan dan meminta maaf kepada orang tua, memohon ridho dan doa untuk kehidupan yang lebih baik.

Selain tradisi sungkeman, ada tradisi unik yang dilakukan di daerah tanah merah. Konjhangan adalah mengunjungi rumah-rumah tetangga dekat hingga tentangga jauh dan akan berdoa bersama. Pada momen ini orang-orang akan bersalaman dan saling memaafkan untuk memulai hubungan yang lebih baik lagi. Setelah konjhangan dilakukan, para keluarga akan mengunjungi kerabatnya yang sudah meninggal. Tradisi ini disebut Nyekar yaitu ziarah serta membersihkan kuburan serta mendoakan kakek nenek kita yang sudah meninggal.

Tradisi unik di Bangkalan adalah "Lebaran Ketupat". Ketupat, makanan khas Lebaran, menjadi simbol persatuan dan kebersamaan. Ketupat dibagikan kepada tetangga, saudara, dan kerabat sebagai tanda saling memaafkan dan mempererat silaturahmi.

Hari Raya di Tanah Merah bukan hanya tentang perayaan, tetapi juga tentang memperkuat nilai-nilai budaya dan tradisi. Perpaduan tradisi dan modernitas menjadikan momen ini semakin istimewa dan tak terlupakan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun