Kecamatan Lamasi merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Luwu. Secara administrasi Kecamatan Lamasi terdiri dari 9 desa dan 1 kelurahan yaitu Padang Kalua, Wiwitan, Lamasi, Salu Jambu, Awo Gading, Setiarejo, Se'pon, Pongsamelung, To'pongo dan Wiwitan Timur.Â
Adapun batas-batas Kecamatan Lamasi yaitu sebelah utara: Walenrang Utara, sebelah timur: Luwu Utara dan Kec. Lamasi Timur, sebelah selatan: Kec. Walenrang dan sebelah selatan: Kec. Walenrang Utara. Berdasarkan Indeks Risiko Bencana Indonesia tahun 2019, Kabupaten Luwu berada pada risiko Tinggi.Â
Adapun risiko bencana yang ada di Kabupaten Luwu yaitu banjir (Sedang), Gempabumi (Tinggi), Tsunami (Tinggi), Kebakaran Hutan (Tinggi), Tanah Longsor (Tinggi), Gelombang ekstrim dan abrasi (Tinggi) dan Kekeringan (Tinggi). Masyarakat Lamasi sebagai bagian dari Kabupaten Luwu ini harus senantiasa membangun kesiagaan menghadapi bencana karena bencana tidak dapat diketahui waktu kejadiannya.Â
Salah satu upaya untuk meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana dilakukan melalui peningkatan kapasitas komunitas sekolah. Komunitas sekolah ini terdiri atas unsur siswa, guru dan unsur lainnya. Dalam rangka peningkatan kesiapsiagaan komunitas sekolah, Universitas Cokroaminoto Palopo (UNCP) melaksanakan pengabdian kepada masyarakat dalam bentuk pendidikan kebencanaan.Â
Pendidikan kebencanaan di satuan pendidikan ini merupakan tindak lanjut dari kegiatan Sekolah Lapang Gempabumi (SLG) yang diselenggarakan oleh BMKG Wilayah IV Makassar di Masamba Luwu Utara pada tanggal 30-31 Agustus 2021 yang lalu. Dalam pelaksanaannya, pendidikan kebencanaan ini dilaksanakan di SMA Negeri 11 Luwu. Sekolah ini berada di Kecamatan Lamasi Kabupaten Sulawesi Selatan.Â
Peserta kegiatan pendidikan kebencanaan ini merupakan siswa yang siswa yang berasal dari kelas XI dan XII berjumlah 30 siswa. Para peserta ini juga merupakan siswa yang aktif di kegiatan ekstrakurikuler sekolah seperti OSIS, PRAMUKA, PMR dan PASKIBRAKA.Â
Dengan melihat latar belakang peserta ini diharapkan dapat membantu sekolah dalam meningkatkan kesiapsiagaan bencana di SMA Negeri 11 Luwu dengan cara membagikan pengetahuannya kepada siswa lainnya melalui kegiatan ekstrakurikuler di organisasi masing-masing.
Kegiatan pendidikan kebencanaan ini dilaksanakan pada tanggal 10 November 2022 di SMA Negeri 11 Luwu. Kegiatan diisi dengan pemberian materi mengenai Pengetahuan Kebencanaan dan Mitigasinya dibawakan oleh Rahma Hi. Manrulu, S.Si., M.Sc. dan materi Pengenalan Rambu-Rambu dan Peta Jalur Evakuasi SMA Negeri 11 Luwu dibawakan oleh Aryadi Nurfalaq, S.Si., M.T. Kedua pemateri yang hadir tersebut merupakan Dosen Program Studi Fisika Fakultas Sains UNCP dan juga alumni dari Sekolah Lapang Gempabumi (SLG) yang diselenggarakan oleh BMKG Wilayah IV Makassar.
Dalam menerima materi, siswa terlihat antusias dalam mengikuti materi yang diberikan. Siswa terlihat aktif ketika diberikan pertanyaan oleh pemateri. Pada saat melakukan simulasi, siswa juga terlihat antusias. Hal terlihat dari keaktifan siswa mengikuti simulasi. Siswa dengan bersemangat mengikuti setiap intruksi yang diberikan oleh pemateri.Â
Walaupun dalam pelaksanaan simulasinya, terjadi pengulangan beberapa kali karena adanya kesalahan ataupun kekurangseriusan peserta dalam simulasi. Namun dengan semangat yang dimiliki, siswa dapat melaksanakan simulasi menghadapi bencana sesuai dengan skenario yang ditentukan.
Mari kita bangun budaya tanggap bencana.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H