Mohon tunggu...
Aryadi Nurfalaq
Aryadi Nurfalaq Mohon Tunggu... Namaku Aryadi

Di lahirkan pd tgl 19 mei 1987 di Pabiringa, Kab. Jeneponto dari pasangan Abd Rahim dan ST. Rabiah. Setelah lulus di Jurusan Fisika UNM, pendidikannya dilanjutkan di PPS UNHAS Prodi. Geologi. Bidang yg diguluti adalah Fisika kebumian dan Geologi.

Selanjutnya

Tutup

Nature

Waspada Longsor di Kambo Kota Palopo

11 Januari 2020   11:09 Diperbarui: 11 Januari 2020   11:08 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

Kota Palopo merupakan salah satu daerah yang memiliki potensi tinggi terjadinya bencana longsor. Berdasarkan peta perkiraan wilayah terjadinya gerakan tanah pada bulan Mei 2017 Provinsi Selatan Kota Palopo merupakan daerah potensi terjadinya gerakan tanah dalam kategori Tinggi (Kementerian ESDM, 2017). 

Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Palopo (www.palopopos.fajar.co.id, 27 Oktober 2016) menyatakan bahwa untuk wilayah rawan longsor di Kota Palopo terdapat di 3 (tiga) kecamatan, yakni Kecamatan Wara Barat, Kecamatan Sendana, dan juga Kecamatan Mungkajang, dimana wilayahnya berada di Latuppa, Kambo, Lebang, Battang, Sampoddo, dan Purangi. 

Salah satu kejadian longsor yang terjadi di Kelurahan Kambo terjadi pada tanggal 25 Oktober 2016 yang mengakibatkan robohnya talud jalan dan menimpa satu rumah warga (www.palopopos.fajar.co.id, 27 Oktober 2016). Salah satu rumah warga Kambo terkena longsor sehingga rumah menjadi amblas (Padli dkk, 2017). Selain itu, metode geolistrik digunakan untuk mengidentifikasi bidang gelincir longsor di Kecamatan Mungkajang (Manrulu & Nurfalaq, 2017).

Peta kemiringan lereng Kambo diperoleh dari pemanfaatan citra SRTM resolusi 30 m. Citra SRTM tersebut diproses menggunakan aplikasi pengolah SIG. Kemiringan lereng di Kelurahan Kambo umumnya Landai -- Sangat Curam. Untuk daerah yang memiliki kemiringan lereng Curam (13,5o -- 25,5o) menempati sekitar 25,7% daerah penelitian. 

Kemiringan lereng Sangat Curam (>25,5o) menempati daerah penelitian sekitar 0,5%.  Kemiringan lereng Landai (5o -- 7,5o) menempati sekitar 21,4% daerah penelitian. Kemiringan lereng Datar (<5o)menempati sekitar 4,8% daerah penelitian umumnya berada berada di bagian timur. 

Sepanjang jalan poros Kelurahan Kambo yang merupakan lokasi survey memiliki kemiringan lereng Landai-Curam. Di sepanjang jalan ini merupakan kawasan pemukiman. Dari hasil pengamatan di bagian selatan telah terjadi beberapa longsor.  

 Titik Longsor Kelurahan Kambo

Pengamatan titik longsor Kelurahan Kambo dilakukan di lima stasiun pengamatan yaitu ST1, ST2, ST3, ST4 dan ST5. Stasiun pengamatan ST1 terletak pada koordinat 3o00'14,598"S, 120o08'42,264"E. Pada titik ini terdapat longsoran berupa retakan-retakan pada aspal. Stasiun pengamatan ST2 terletak pada koordinat 3o00'21,6"S, 120o8'50,1"E merupakan titik longsor dengan jenis longsoran translasi. 

Stasiun pengamatan ST3 berada pada koordinat 3o00'42,234"S, 120o09'3,564"E juga terdapat longsor berupa retakan tanah pada aspal. Stasiun pengamatan ST4 berada pada koordinat 3o00'47,988"S, 120o09'8,406"E terdapat bekas longsoran yang telah diberi tembok penahan. 

Pada stasiun pengamatan ST5 terletak pad koordinat 3o00'47,988"S, 120o9'8,406"E juga terdapat longsoran berupa retakan tanah pada aspal. Longsor yang terjadi di Kelurahan Kambo berupa longsor rayapan berupa rekahan-rekahan pada tanah seperti yang terjadi di ST1, ST3 dan ST5. Longsor ini bergerak lambat yang disebabkan oleh lalu lalang kendaraan. 

Penampang Tahanan Jenis batuan Penyusun Kambo

 Untuk memperoleh gambaran bawah permukaan di Kelurahan Kambo, maka dilakukan survey geofisika dengan menerapkan metode geolistrik. Dalam pengukuran geolistrik ini menggunakan konfigurasi dipole-dipole dengan panjang lintasan 60 m, jarak antar elektroda terkecil 5 m. Nilai resistivitas batuan daerah penelitian berada pada rentang 9,5 -- 2571 Ohm.m yang dibagi kedalam dua lapisan batuan. 

Lapisan pertama memiliki nilai tahanan jenis 9,5 -- 105 Ohm.m berada pada permukaan hingga kedalaman 10 m. Lapisan ini merupakan lapisan batuan berupa lempung hasil pelapukan batuan. Penampakan lapangan berwarna cokelat.   

Lapisan di bawahnya merupakan lapisan batuan yang lebih keras (basal) yang memiliki nilai tahanan jenis 105 -- 2571 Ohm.m. Batuan antara kedua lapisan batuan ini diindikasikan sebagai zona bidang gelincir longsor memiliki nilai tahanan jenis 233 Ohm.m (hijau tua-hijau muda).

Hasil penampang geolistrik mengungkapkan bahwa lapisan batuan kelurahan Kambo terdiri atas lapisan tanah hasil pelapukan batuan basal dengan ketebalan 5 -- 10 m berada di atas lapisan batuan yang lebih solid (basal). 

Kontak antara lapisan tanah bagian atas dan batuan di bawahnya berupa bidang gelincir yang terbentuk cukup rata. Longsor yang dihasilkan dari bentuk seperti ini adalah longsor tipe translasi.  

 Kesimpulannya, Kelurahan Kambo memiliki kemiringan lereng datar-sangat curam  dimana terdapat beberapa titik longsor berupa longsor rayapan dan translasi. 

Batuan bawah permukaan terdiri dari lempung dengan nilai resistivitas 9,5 -- 105 Ohm.m berada pada kedalaman 10 m dan lapisan di bawahnya merupakan lapisan batuan yang lebih keras (batuan beku) yang memiliki nilai tahanan jenis 105 -- 2571 Ohm.m. 

Batas antara kedua lapisan ini merupakan bidang gelincir longsor dengan nilai tahanan jenis 233 Ohm.m. Jenis longsor yang dihasilkan dari kondisi di Kelurahan Kambo adalah longsor tipe translasi.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun