Mohon tunggu...
Aryadi Nurfalaq
Aryadi Nurfalaq Mohon Tunggu... Dosen - Namaku Aryadi

Di lahirkan pd tgl 19 mei 1987 di Pabiringa, Kab. Jeneponto dari pasangan Abd Rahim dan ST. Rabiah. Setelah lulus di Jurusan Fisika UNM, pendidikannya dilanjutkan di PPS UNHAS Prodi. Geologi. Bidang yg diguluti adalah Fisika kebumian dan Geologi.

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Pesona Bukit "Teletubbies" ala Fena Fafan

26 Juli 2018   14:39 Diperbarui: 27 Juli 2018   12:41 911
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Suatu waktu ada sebuah proyek di Fena Fafan yang secara administrasi masuk dalam wilayah Kabupaten Buru Selatan. Kabupaten Buru Selatan beribukota di Kota Namrole. Akses ke daerah ini ditempuh menggunakan Kapal motor. Dari Kota Ambon ditempuh sekitar 8 jam.

Pengalaman pertama dalam perjalanan ini cukup menegangkan karena pertama kali datang ke Kota Ambon. Kami berangkat dari Bandara Sultan Hasanuddin Kota Makassar via udara dan tiba Bandara Pattimura, Kota Ambon setelah menempuh perjalanan sekitar 90 menit.

Dari Kota Ambon, perjalanan dilanjutkan ke Pulau Buru tepatnya di Kota Namrole, Kabupaten Buru Selatan. Dari Pelabuhan Yos Sudarso Kota Ambon menumpangi KM Elizabeth.

Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi
Setelah menempuh perjalanan selama 8 Jam akhirnya tiba di Pelabuhan Namrole yang merupakan Ibu Kota Kabupaten Buru Selatan. Perjalanan sempat pengalami penundaan karena cuaca buruk. Jadwal keberangkatan jam 11 malam dan baru berangkat jam 5 paginya.

Tiba di Kota Namrole pada sore hari kemudian menginap di kota tersebut. Besoknya perjalanan dilanjutkan ke Desa Tifu. Perjalanan hanya bisa diakses melalui jalur laut dengan menggunakan perahu motor (bodi). Dari Kota Namrole ke Desa Tifu ditempuh selama sekitar 3 - 4 Jam. Setelah tiba di Desa Tifu, perjalanan dilanjutkan ke pusat Kecamatan Fena Fafan dengan menumpang truk desa.

Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi
Perjalanan dilanjutkan menuju Kecamatan Fena Fafan yang ditempuh selama sekitar 2 Jam dari Desa Tifu. Akses ke Kecamatan Fena Fafan belum mulus dan beraspal sehingga hanya kendaraan - kendaraan tertentu saja yang melintas. Sesekali kami harus turun dari kendaraan karena kendaraan kami terjebak lumpur.

Di sepanjang perjalanan kami disuguhi pemandangan yang indah membuat kami takjub. Pemandangan yang terhampar berupa barisan bukit-bukit kapur gundul, mirip bukit "teletubbies". Di bukit ini hanya ditumbuhi ilalang sehingga menambah keindahannya.

Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi
Setelah menempuh perjalanan yang sangat melelahkan, menembus hutan, bukit "teletubbies" dan tanjakan terjal, akhirnya tiba di Kecamatan di Fena Fafan. Udara di Fena fafan sangat dingin sehingga harus menggunakan beberapa lapis selimut saat tudir.

Pada saat pagi tiba, matahari tidak langsung muncul menampakkan sinarnya. Kabut tebal yang turun menghalangi dan kabut baru beranjak ketika waktu menunjukkan pukul 9 pagi. Perasaan awal ketika pertama tiba di tempat ini adalah sejuk, nyaman dan tenang. Suatu pengalaman perjalanan yang hebat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun