Mohon tunggu...
Aryadi Noersaid
Aryadi Noersaid Mohon Tunggu... Konsultan - entrepreneur and writer

Lelaki yang bercita-cita menginspirasi dunia dengan tulisan sederhana.

Selanjutnya

Tutup

Hukum Pilihan

Lapar Sangat di Gedung Bundar - Catatan Tepi

19 Oktober 2020   07:00 Diperbarui: 19 Oktober 2020   07:19 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Selesainya bisa malam,"

"Ya sudah, kalo begitu saya puasa saja,"

"Stress ya pak?"

"Nggak.. sama sekali nggak. Malah kayaknya bapak dan teman-teman bapak yang stress dari tadi periksa saya gantian padahal sibuk mau sidang," jawab saya.

"Wah.. gawat kalau begini," keluhnya spontan.

"Gawat kenapa pak?" tanya saya heran.

"Kalau bapak nggak mau makan. Terus... siapa yang mau bayar nasi kotak sebanyak itu?" saya tak mampu menterjemahkan pertanyaan itu bercanda atau serius.

"Maksudnya?" tanya saya lagi.

"Ya sudahlah kita break dulu, saya lapar. Tapi siapa yang mau bayar nasi kotak ini niiih?"

"Hahaha.. kalo saya yang bayar nanti saya kena pasal. Dipanggil lagi sama  kejaksaan,"

"Bercanda pak, bercanda.. nggak usah serius!" seru penyidik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun