"Aduuh enak banget, wuiiih... tapi sorry banget, kemarin periksa kolestrol angkanya tinggi banget. Nggak makan yang beginian dulu deh..sorry..sorryy banget. saya makan pake kerupuk aja ya!"
Anak dan istri saya melirik, tahu kebohongan saya tetapi mereka tak punya alasan kolesterol tinggi. Saya biarkan mereka mencari sendiri alasan penolakannya, sementara saya mencoba mengatur perut untuk tidak berontak mengingat kepiting-kepitig berperut busuk yang coba ditutupi bumbu kunyit dengan satu kunci marketing yang paling mujarab, "Yang penting harga murah!"
Kadang kebusukan sering terselip di balik harga murah...ya kadang-kadang, Bahkan kadang korbannya adalah justru kerabat terdekat.
Maka hari itu terpaksa saya melakukan dua kali kebohongan. Waspadalah!!
-From the desk of Aryadi Noersaid-
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H