Saya balik menatap matanya yang berbinar. Lalu ia membuka plastik sedotan minuman kemasan kotak, menawari saya, menyeruput dan melanjutkan ucapannya.
“Saya tinggal di Jakarta hampir enam puluh lima tahun lamanya. Mulai dari kota yang berisi gabungan kampung-kampung hingga kemudian kampung-kampung terpisah oleh berbagai gedung tinggi,”
“Bapak juga belum pernah mengalami peristiwa kejahatan di todong atau dijahati di Jakarta, selama enam puluh lima tahun?” tanya saya. Iapun menggeleng.
“Masih sekian tahun saya akan hidup dan berada di Jakarta, mungkin suatu saat saya akan mengalami kejahatan itu sendiri. Bapak sudah enam puluh lima tahun menjalani. Saya ingin seperti itu!”
“Bisa..bisa, ada satu cara, mungkin bisa membantu,”
“Apa itu pak?” tanya saya penasaran.
“Saya kasih pertanyaan. Apa yang membuat Mas menghentikan kendaraan motor atau mobil selain ketika tiba ditempat tujuan?”
“Lampu merah dan macet pak,”
“Hanya itu?”
“Rasanya ia,”
“Bagaimana jika ada orang menyeberang?”