Mohon tunggu...
Aryadi Noersaid
Aryadi Noersaid Mohon Tunggu... Konsultan - entrepreneur and writer

Lelaki yang bercita-cita menginspirasi dunia dengan tulisan sederhana.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Ganteng Itu Anomali

10 Maret 2016   16:24 Diperbarui: 10 Maret 2016   18:27 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Ilustrasi - pramugari dan pramugara. (Shutterstock)"][/caption]Satu sore di awal usia dua puluhan, dua orang sahabat saya yang dalam kategori berwajah ganteng datang ke rumah. Dulu tak ada handphone, jadi orang mau datang kapan saja ya mesti kita terima, sedangkan bagi yang mau bertandang jika Tuan rumah yang dituju tidak ada, itu menjadi risiko mereka.

“Ar, besok temenin kita berdua ngelamar kerja ke Garuda, yuk!”

“Temenin?… maksudnya?”

“Ada lowongan untuk cabin crew maskapai Garuda. Mereka mencari pramugara untuk disekolahin, dikasih uang saku sampai lulus. Tesnya di Aula Polri Blok M. Besok jadwalnya tes penampilan,” ujar Yuli.

Saya tersenyum kecut. Jadi pramugara? Hmm, ini orang dua minta ditemani, bukan ngajak bareng melamar kerja.

“Gimana kalo kita bareng aja melamarnya?” tukas saya

Kali ini senyum mereka yang mendadak kecut ketika memandang tubuh saya yang saat itu masih kurus, agak legam, rambut ikal, hanya tinggi badan yang masuk kategori mencukupi.

“Kenapa? Karena saya nggak ganteng? Gak boleh?” serang saya.

“Yaaa... terserah, ikut aja besok. Bawa syarat-syaratnya!” mereka garuk-garuk kepala. Orang ganteng di mana-mana memang sombong.... Hahaha.

“Saya memang gak ganteng, tapi bukan berarti jelek. Kenapa? Takut tersaingi?” 

Mereka berdua terbahak-bahak. Tak tahu nadanya menghina atau menghibur, namanya juga sahabat. Hari itu kami bersama membuat salinan berbagai dokumen persyaratan untuk dibawa besok hari.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun