Mohon tunggu...
Aryadi Noersaid
Aryadi Noersaid Mohon Tunggu... Konsultan - entrepreneur and writer

Lelaki yang bercita-cita menginspirasi dunia dengan tulisan sederhana.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Tuhan Hadir di Pinggir Kota Sydney

2 Maret 2016   16:02 Diperbarui: 2 Maret 2016   16:08 9
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Satu dollar! Artinya enam puluh enam persen doa saya malam itu terjawab langsung dan sayangnya tiga puluh empat persen masih tersisa, yaitu sekeping uang lima puluh sen yang belum saya dapatkan untuk bisa membuka pintu tol.

Setengah jam menjelang pukul tiga doa belum juga terjawab sampai satu titik dalam doa yang tak pernah putus, saya menyalakan mesin mobil untuk memanaskan mesin. Lampu depan saya nyalakan dan saya mundurkan mobil untuk menghilangkan kebosanan. Ketika duduk terpaku dibalik kemudi, kilatan warna perak muncul di rerumputan bahu jalan memantulkan sinar lampu mobil yang saya hidupkan. Saya melonjak keluar dan berharap sesuatu yang baik dan ternyata ketika dihampiri, kilatan perak itu muncul dari sekeping uang lima puluh sen yang tergeletak di rerumputan.

Seratus Persen doa terjawab sudah, saya menggenggam satu setengah dollar dipukul tiga dinihari dan dengan hati was-was saya lemparkan dua koin itu ke dalam ring sambil berharap tak ada sesuatu yang malfunction pada gate, dan.. pintu terbuka. Allah menunjukkan kuasaNya dalam perkara sederhana.

Keluar dari sana saya tak berani kembali kejalan yang sama hingga saya mendapatkan satu POM bensin yang bisa memberi saya uang recehan untuk kembali masuk ke jalan Motorway ke arah Utara. Petugas POM bensin mengatakan bahwa saya telah berada seratus delapan puluh kilometer dari apartment saya.

Allah, senantiasa dihadir-hadirkan oleh kita hanya pada saat kejadian besar menimpa. Permintaan akan sesuatu yang tidak sederhana sering kali baru menyadarkan kita untuk menghadirkan Allah dalam prosesnya, sementara dalam perkara sederhana, manusia seringkali jumawa dan menganggap Allah tak perlu hadir lebih dulu karena sebagai manusia pintar, banyak akal,berpendidikan tinggi, networking yang kuat maka masalah sederhana bisa diselesaikan oleh kita saja. Padahal selembar daun jatuh di hutan sunyipun pada dasarnya Allah berperan dalam ijinNya.

Pukul setengah delapan pagi, saya muncul diparkiran kantor di kawasan sommersville, tanpa mandi tanpa gosok gigi, tanpa tidur, dengan berbekal kemeja dan sepatu dalam bagasi karena tak sempat lagi menyambangi apartment, untuk menghadir meeting awal kerja di senin pagi.

Pagi itu adalah hari esok yang saya kuatirkan pada hari kemarin. Selalu muncul yang terbaik di sebuah hari karena Allah selalu memberikan yang terbaik dari doa-doa sederhana kita yang berharap kebaikan dihari sebelumnya. Intinya, kekuatan yang membawa mobil dari Fairfield ke depan halaman parkir kantor itu bukan kekuatan saya, namun campur tangan Allah dalam hal kecillah yang memberikan kunci bagi seluruh proses berjalannya arah kejadian malam hingga dinihari .
 Allah Maha Besar, Dia pun berkuasa untuk hal-hal yang kecil. Maka mintalah padaNya dalam setiap kesempatan dan persoalan tak peduli besar dan kecil.

-AN-

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun