Joe Biden telah resmi menjadi presiden Amerika ke-46, selepas pelantikannya Joe Biden langsung dihadapkan pekerjaan rumah yang sangat sulit. Dia langsung dihadapkan pada fakta bahwa  Amerika berada dalam hubungan bilateral antar negara yang rusak karna kebijakan anti globalisasi yang dicetuskan oleh Donald Trump
Lantas bisakah Presiden Biden mengatasi Hubungan Bilateral antar negara yang rusak karna kebijakan anti globalisasi yang dicetuskan oleh Donald Trump?
Membangun Kembali Soft Power A.S. di Seluruh Dunia
Pemerintahan Biden yang baru telah menjelaskan bahwa mereka akan berusaha untuk memperbaiki kredibilitas dan kepercayaan AS, yang telah sangat menderita selama empat tahun terakhir, untuk memulihkan kepemimpinan global AS.
Joe Biden sebagai Presiden AS terpilih, memilih untuk  memulihkan kembali seluruh kekuatan Amerika dalam upaya mereka untuk membangun kembali kepemimpinan AS di dunia. Langkah ini menjadi penting bagi AS dalam membangun kembali kredibilitas dan kepercayaan pada kepemimpinan Amerika. Mengingat hubungan relasi yang dibagun Donald Trump selama ini selalu memunculkan ketegangan di dunia Internasional. Tugas ini tentu tidak akan menjadi tugas yang mudah.
Data yang dikumpulkan oleh Pew Research Center menunjukkan bahwa citra Amerika Serikat di seluruh dunia menjadi sangat buruk semenjak Presiden Trump menjabat, terutama di antara sekutu utama Eropa seperti Jerman, Inggris, maupun Prancis. Meskipun, akan membutuhkan waktu untuk memulihkan kepercayaan, reaksi yang sangat positif terhadap pemilihan Biden oleh para pemimpin internasional menandakan awal yang baik bagi AS.
Amerika Serikat harus berusaha untuk bekerja sama dengan orang lain daripada berfokus pada solo run dan terlalu mementingkan kepentingan dalam negerinya saja. Bertindak secara multilateral memiliki banyak keuntungan yang akan membuat Amerika tertarik untuk memanggil koalisi internasional.
Pendekatan kerjasama multilateral antar negara-negara Amerika Serikat dengan negara-negara lain akan jauh lebih baik untuk mengarah pada keberhasilan Amerika Serikat di berbagai bidang.
Hubungan Transatlantik: Kesepakatan Baru?
Transatlantic Trade and Investment Partnership; TTIP) adalah rencana perjanjian perdagangan antara Uni Eropa dan Amerika Serikat yang bertujuan memajukan perdagangan dan pertumbuhan ekonomi antarnegara.
Akan tetapi semenjak pemerintahan Trump, perdagangan antar negara transatlantik mengalami banyak kerugian akibat adanya sentimen anti dumping yang ditetapkan oleh Donald Trump, Trump beranggapan bahwa Uni Eropa sangat buruk dalam melakukan perdangan dengan AS mengingat surplus perdagangannya yang sangat besar dan dan AS selalu mengalami defisit perdagangan yang besar.
Sekutu Eropa Barat mungkin menderita paling parah selama pemerintahan Trump. Sementara Trump berulang kali mengkritik Uni Eropa secara keseluruhan, dengan mengatakan bahwa Uni Eropa adalah salah satu "musuh terbesar" Amerika Serikat.
Sebaliknya, Joe Biden memandang transatlantic dan hubungannya dengan bangsa Eropa merupakan masa depan bagi AS dalam menancapkan pengaruhnya.
Kemenangan Joe Biden disambut positif oleh menteri luar negeri Jerman, Heiko Maas, mengatakan, "Kemenangan Joe Biden memiliki arti khusus: yaitu memperkuat peluang baru untuk kemitraan trans-Atlantik, yang dasarnya untuk menjawab tantangan internasional dengan solusi internasional dan bukan dengan kebijakan 'America First' atau 'Europe First'".
"Kesepakatan Baru" hubungan transatlantik ini dapat menguntungkan dan menjadi sangat penting bagi Amerika Serikat, ada tiga bidang khusus yang  perlu menjadi konsern: (1) ekonomi & perdagangan, (2) keamanan & pertahanan, dan (3) kebangkitan Tiongkok.
(1) Ekonomi & Perdagangan
Secara internasional, pemerintahan Biden kemungkinan besar akan menghilangkan tembok yang dibangun pemerintahan Trum lewat perang perdagangan yang sedang berlangsung antara Amerika Serikat dan Eropa. Pada tahap kampanye selanjutnya, Antony Blinken, yang saat itu menjadi penasihat utama kampanye Biden, menyatakan, "Uni Eropa adalah pasar terbesar di dunia. Kita perlu meningkatkan hubungan ekonomi kita. Dan kita perlu mengakhiri perang perdagangan artifisial yang telah dimulai oleh pemerintahan Trump yang telah meracuni hubungan ekonomi, mengorbankan pekerjaan, meningkatkan biaya bagi konsumen "
Sementara perubahan nada dapat diharapkan dan pemerintahan Biden akan berusaha untuk meningkatkan hubungan, kemungkinan pembukaan kembali negosiasi untuk perjanjian perdagangan bebas.
(2) Keamanan & Pertahanan
Seperti dalam perdagangan, bidang keamanan dan pertahanan juga akan menyaksikan berlanjutnya masalah yang sedang berlangsung antara Amerika Serikat dan Eropa, Sementara Trump bahkan tergoda dengan gagasan meninggalkan NATO (sesuatu yang mungkin muncul selama masa jabatan kedua),
Biden telah berulang kali menyatakan dukungannya yang teguh untuk Aliansi. Di Foreign Affairs, ia telah menulis, "Komitmen Amerika Serikat adalah sakral, bukan transaksional. NATO adalah jantung dari keamanan nasional Amerika Serikat, dan itu adalah benteng dari cita-cita demokrasi liberal - aliansi nilai, yang membuatnya jauh lebih tahan lama, dapat diandalkan, dan kuat daripada kemitraan yang dibangun dengan paksaan atau uang tunai.
(3) Kebangkitan Tiongkok
Kebangkitan Tiongkok merupakan salah satu masalah utama yang terus menjadi ke khawatiran Amerika Serikat , hal ini disampaikan tegas oleh pihak Washington, dimana AS "akan bersikap keras terhadap Tiongkok". Sementara itu, Biden, menyetujui sentimen tersebut dan menekankan pentingnya aliansi dengan Uni Eropa dalam mengatasi upaya kebagkitan Tiongkok ini.
Dengan kombinasi dengan Uni Eropa, Biden, berharap dengan mempererat hubungan UE-AS Â diharapkan dapat menciptakan jendela peluang untuk bergerak menuju kekuatan pertahanan dan ekonomi kawasan trans-Atlantik menjadi lebih solid dalam menghadang pergerakan Tiongkok.
Kesimpulan: Peluang Emas - Tanggung Jawab Baru
Ketika setelah kampanye panjang dan berjuang keras Joseph R. Biden, Jr. akhirnya dinyatakan sebagai pemenang pemilihan presiden AS tahun 2020, sekutu Amerika Serikat di Eropa barat menghela nafas lega. Panggilan ucapan selamat, mengungkapkan pentingnya hubungan trans-Atlantik yang erat dan kesediaan untuk melakukan upaya baru untuk penyegaran kembali, tidak lama menunggu.
Dalam dunia yang dilanda berbagai tantangan global - mulai dari perang dagang, meningkatnya otoritarianisme, kebangkitan Tiongkok, menjadikan hubungan erat antara Eropa-Amerika akan menjadi sangat penting.
Seperti yang ditunjukkan oleh analisis di atas, terpilihnya Joe Biden dan Kamala Harris telah menciptakan peluang emas untuk memikirkan kembali dan memulai kembali hubungan yang terjalin antara Amerika Serikat dan Uni Eropa untuk mencapai cita-cita bersama memperkuat Trans-Atlantik baik di bidang sosial,ekonomi dan Politik, Serta harapan untuk menguatakan tahta Super-Power kepada Amerika Serikat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H