Mohon tunggu...
Ary Adianto
Ary Adianto Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Great Communicators

Let's talk about economics, history and geography.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Masa Depan Suram Generasi Milenial?

28 Desember 2020   22:45 Diperbarui: 28 Desember 2020   22:55 447
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sementara itu Bank Dunia menyatakan, negara harus segera menempatkan investasi pada sumber daya manusia, yakni di sektor pendidikan dan kesehatan. Ini untuk menyikapi perkembangan teknologi yang kian pesat dan memengaruhi pasar tenaga kerja.

Hal tersebut diungkapkan Bank Dunia dalam World Development Report 2019: The Changing Nature of Work. Laporan ini dirilis pada Pertemuan Tahunan IMF-Bank Dunia 2018. “Lingkungan pekerjaan tidak hanya berubah, namun berubah dengan sangat cepat.

Kita tidak tahu pekerjaan seperti apa yang akan diperebutkan siswa SD sekarang di masa mendatang, karena banyak pekerjaan itu belum ada,” kata Presiden Grup Bank Dunia Jim Young Kim dalam laporannya.

Kim menuturkan, tantangan terbesar adalah membekali para generasi masa depan tersebut dengan keterampilan yang mereka butuhkan untuk apapun pekerjaan mereka nanti. Beberapa keterampilan yang dimaksud antara lain pemikiran kritis dan pemecahan masalah, termasuk kemampuan interpersonal.

Dalam laporan tersebut, Bank Dunia menyatakan jumlah robot yang dioperasikan di dunia bertambah sangat cepat. Ini memicu kekhawatiran menyusutnya lapangan pekerjaan. Namun demikian, pada saat bersamaan teknologi juga menawarkan lapangan kerja baru, meningkatkan produktivitas, dan memberikan layanan publik yang lebih baik.

Keadaan Ekonomi di 2021 Belum Pulih Seutuhnya

Keadaan Ekonomi di 2021 Belum Pulih (Source : https://www.shrm.org/):
Keadaan Ekonomi di 2021 Belum Pulih (Source : https://www.shrm.org/):

Menteri PPN/Kepala Bappenas, Suharso Monoarfa mengkhawatirkan terjadi peningkatan jumlah pengangguran di Indonesia akibat pandemi COVID-19. Dia bilang tingkat pengangguran terbuka (TPT) nasional berpotensi mencapai 10,7 juta sampai 12,7 juta orang di tahun 2021.

Ekonom memproyeksi kinerja perekonomian pada tahun 2021 mendatang belum sepenuhnya pulih. Ekonom senior sekaligus mantan Menteri Keuangan Chatib Basri menjelaskan pelonggaran kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) memang memberikan dampak positif ke perekonomian.

Namun, hal itu hanya berlangsung dalam jangka waktu pendek. Perbaikan kinerja secara sementara itu terlihat dari indeks manufaktur Indonesia (PMI) yang sempat naik ke level 50,8 pada Agustus 2020, namun pada September 2020 kembali turun ke 47,2.

Fokus Pada Pengembangan Diri Dan Sadar Dunia Telah Berubah

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun