Mohon tunggu...
Ary Adianto
Ary Adianto Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Great Communicators

Let's talk about economics, history and geography.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

8 Negara dalam Perebutan Kawasan Kutub Utara (Arktik)

19 September 2020   18:02 Diperbarui: 22 September 2020   13:42 3532
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Perbandingan perlintasan dari Korea menuju Eropa dengan Melintasi Laut Utara dan Laut Selatan (Source : https://www.nationalgeographic.com/)

Latar Belakang

Pemanasan global merupakan isu yang terus digaungkan banyak negara, hal ini tidak terlepas dari adanya kekhawatiran atas naiknya permukaan laut yang disebabkan mencairnya es abadi di Kutub Utara maupun Kutub Selatan.

Pemanasan global terjadi karena emisi gas karbondioksida dari efek rumah kaca (ERK) dari aktivitas manusia seperti penggunaan bahan bakar fosil (batu bara, minyak bumi dan gas alam). 

Tak hanya itu, penyebab lain karena ulah manusia seperti penebangan hutan, limbah industri, limbah peternakan dan pertanian, serta penggunaan listrik. merupakan faktor yang dapat mempercepat terjadinya pemanasan global.

Menurut pemaparan dari green peace, adanya kenaikan suhu bumi sebesar sebesar 1 derajat celsius bisa menyebabkan gelombang panas, kekeringan, banjir, dan siklon tropis. Suhu yang lebih tinggi menyebabkan mencairnya lapisan es hingga akhirnya mempercepat pemanasan global.

Akan tetapi di balik kerugian yang ditimbulkan karena pemanasan global, di belahan bumi lain mendapatkan banyak keuntungan dari pemanasan global ini. Wilayah itu adalah negara-negara yang terletak di kawasan Arktik. 

Kawasan Arktik merupakan wilayah kutub yang terletak di bagian paling utara Bumi. Tanah dan lautan di wilayah Arktik memiliki lapisan salju dan es yang bervariasi.

Mencairnya Es di Kutub Utara yang Menguntungkan Negara Lingkar Arktik 

Lingkar Arktik (Source : Wikipedia.com)
Lingkar Arktik (Source : Wikipedia.com)
Di balik dampak buruk yang ditimbulkan karna adanya pemanasan global, banyak negara yang memiliki dampak baik dari adanya pemanasan global ini.

Negara-negara ini adalah negara yang terletak di paling utara bumi (lingkar arktik) terdapat delapan negara di antaranya Norwegia, Swedia, Finlandia, Rusia, Amerika Serikat (Alaska), Kanada (Yukon, Wilayah Barat Laut, dan Nunavut), Denmark (Greenland), dan Islandia (di mana ia melewati pulau lepas pantai kecil Grmsey). Negara-negara ini dapat menikmati cuaca yang lebih hangat dari sebelumnya.

Negara-negara kawasan arktik ini belakangan telah "mengambil keuntungan" dari terjadinya perubahan iklim. Efek positif diharapkan muncul dari perubahan iklim, salah satunya adalah pengurangan konsumsi energi selama musim dingin.

Selain itu, menyusutnya es akibat suhu bumi yang lebih panas juga dapat mendorong terbukanya akses navigasi di Samudera Arktik, perluasan area pertanian, maupun pembukaan pertambangan minyak bumi yang diperkirakan menyimpan banyak potensi di Lautan Arktik.

Potensi Besar Minyak Bumi dan Tambang Mineral

Cadangan Minyak Arktik (Source : geology.com)
Cadangan Minyak Arktik (Source : geology.com)
Peta Provinsi Minyak dan Gas Alam Arktik: Survei Geologi Amerika Serikat memperkirakan bahwa lebih dari 87% sumber daya minyak dan gas alam Arktik (sekitar 360 miliar barel setara minyak) terletak di tujuh provinsi cekungan Arktik: Cekungan Amerasian, Cekungan Alaska Arktik, Timur Cekungan Barents, Cekungan Celah Greenland Timur, Cekungan Greenland Barat-Kanada Timur, Cekungan Siberia Barat, dan Cekungan Yenisey-Khatanga. 

Menurut penelitian dari US Geological Survey (USGS) pada tahun 2008 perkiraan cadangan minyak dan gas yang terkandung didalam lingkaran Arktik berisi sekitar 240 miliar barel minyak dan gas alam atau setara 10% sumber daya dari total persediaan minyak dunia. 

Jumlah tersebut belum termasuk sumber minyak yang belum ditemukan dihitung tanpa mempertimbangkan faktor ekonomi atau faktor lain, seperti kelayakan pengeboran minyak. 

Dengan demikian, Arktik diperkirakan mengandung sekitar 90 miliar barel minyak, 17 triliun kaki kubik gas dan 44 miliar barel cairan gas alam yang belum ditemukan.

Rusia  dalam hal ini telah mengambil langkah cepat dalam melakukan eksploitasi minyak bumi di Arktik. Negara ini sedang mengejar proyek gas darat baru di semenanjung Yamal, yang akan menyediakan gas untuk Eropa melalui pipa dan juga LNG (16,5 juta ton per tahun) yang diproduksi dilokasi dan diangkut ke pasar di Asia Timur Laut melalui armada. kapal pemecah es khusus. 

Dua bidang lepas pantai yang penting layak disebutkan. Rencana pengembangan di lapangan Prirazlomnoye, yang terletak di laut dangkal (20m) sekitar 57 km dari daratan di laut Barents, telah dibahas sejak 1990-an, namun produksinya baru dimulai pada Desember 2013 pada level 6,5 juta ton minyak. Proyek ini menjadikannya sebagai proyek minyak lepas pantai pertama di Kutub Utara.

Berikut merupakan gambaran, potensi minyak bumi, dan pertambangan yang tersebar di 8 negara Arktik :

Potensi Minyak dan Pertambangan di Kawasan Arktik (source : https://limacharlienews.com)
Potensi Minyak dan Pertambangan di Kawasan Arktik (source : https://limacharlienews.com)
Jalur Transportasi Air

Perbandingan perlintasan dari Korea menuju Eropa dengan Melintasi Laut Utara dan Laut Selatan (Source : https://www.nationalgeographic.com/)
Perbandingan perlintasan dari Korea menuju Eropa dengan Melintasi Laut Utara dan Laut Selatan (Source : https://www.nationalgeographic.com/)
Pada bulan September 2018, Danish Venta Maersk menjadi kapal kontainer pertama yang menyelesaikan rute Laut Arktik, melakukan perjalanan dari Asia Timur ke Eropa utara. Perjalanan itu 10 hari lebih pendek daripada rute selatan melalui Terusan Suez, tetapi itu membutuhkan bantuan pemecah es Rusia.

Aspek penting dari terbukanya kawasan sebagai akibat dari perubahan iklim adalah berkurangnya lapisan es di lautan Arktik yang memungkinkan transit kapal komersial kelas es untuk melintas dari Eropa ke Asia. Hal ini mengurangi waktu berlayar dan memungkinkan pengiriman minyak, gas, dan mineral Arktik ke pelanggan di kedua wilayah.

Danish Venta Maersk, Menjadi Kapal Kontainer Pertama Menyusuri Arktik (Source : https://www.highnorthnews.com/)
Danish Venta Maersk, Menjadi Kapal Kontainer Pertama Menyusuri Arktik (Source : https://www.highnorthnews.com/)
Hal tersebut jelas akan menguntungkan Rusia karena sebagian besar wilayahnya berada pada lingkaran Arktik. Selain itu, Rusia juga dapat membangun pelabuhan di Laut Arktik, Rusia juga dapat menjadi negara hub bagi perdagangan dari Asia Timur ke Eropa, maupun sebaliknya.

Keadaan Geopolitik Negara Lingkar Arktik

Klaim Batas Lintas Benua Masing-Masing Negara di Kawasan Arktik (Source : https://www.eea.europa.eu/)
Klaim Batas Lintas Benua Masing-Masing Negara di Kawasan Arktik (Source : https://www.eea.europa.eu/)
Delapan negara yang mengelilingi kawasan itu berjuang keras untuk menegaskan dan mempertahankan klaim mereka atas Arktik, Semua negara memiliki yurisdiksi atas sumber daya alam di dasar laut di zona ekonomi eksklusif (ZEE) 200 mil laut dari pantai mereka. 

Negara-negara Arktik telah mulai memperkuat infrastruktur mereka di utara untuk mengantisipasi peningkatan perdagangan dan aktivitas di kawasan Arktik.

Seiring dengan meningkatnya perlintasan dan kegiatan ekonomi di Arktik menyebabkan Pemerintah Rusia mengumumkan bahwa mereka telah menyelesaikan pangkalan militer barunya pada bulan April 2017 di Kutub Utara dan telah menyelesaikan sebagian besar pekerjaan untuk memulihkan beberapa pangkalan militer di wilayah yang telah ditinggalkan. 

Rusia sedang mendemonstrasikan potensi militernya di Wilayah Arktik dan telah memperbaiki serta mengganti bekas pelabuhan dan instalasi militer di sepanjang pantai Arktik dan mengembangkan pangkalan udara baru di pulau-pulau di Laut Arktik. 

Menteri Pertahanan Sergei Shoigu menyoroti pembentukan pangkalan militer Rusia baru di Franz Joseph Land yang akan memungkinkan 150 tentara untuk terus hidup di pangkalan itu setidaknya selama satu tahun.

Selain fasilitas ini, Rusia telah membangun serangkaian pangkalan militer lainnya di Kutub Utara dan Pasifik Utara, termasuk pangkalan yang sedikit lebih kecil di Pulau Wrangel dan pangkalan di Cape Schmidt, pantai timur wilayah otonom Chukchi.

Rusia telah secara dramatis memperluas jejak militernya di Lingkaran Arktik, dengan pangkalan militer baru atau yang diperbarui, peningkatan operasi dan latihan militer, serta sistem rudal dan brigade Arktik yang baru dikerahkan.

Sementara Tiongkok tidak memiliki kehadiran fisik di Arktik, Tiongkok menyatakan dirinya sebagai "negara dekat-Arktik" pada tahun 2018 dan meluncurkan rencana "Jalur Sutra Kutub 'untuk berinvestasi dalam sumber daya alam sebagai rute pengiriman di seluruh wilayah.

Pegerakan Rusia dan Tiongkok di kawasan arktik memantik Amerika Serikat untuk kembali melihat kutub utara sebagai salah satu daerah yang menjadi kedaulatannya di Alaska, untuk pertama kalinya sejak berakhirnya Perang Dingin, Angkatan Laut AS melakukan perjalanan rutin ke Lingkaran Arktik, dengan patroli empat kapal berlayar di Laut Barents. 

Tiga dari empat kapal, yang berlayar di samping fregat Angkatan Laut Kerajaan Inggris Kent, adalah kapal perusak yang berbasis di Rota, Spanyol, sebagai bagian dari operasi yang dipelopori oleh Armada ke-6 Angkatan Laut AS.

Perjalanan ke halaman belakang Rusia adalah yang terbaru dari apa yang Angkatan Laut AS jelaskan akan menjadi kebiasaan di perairan dingin Kutub Utara. Dan bahwa itu dilakukan oleh kapal perusak yang berbasis di Eropa dapat menandai lebih banyak operasi di High North karena layanan berencana untuk berkembang menjadi enam kapal perusak yang ditempatkan di sana dari empat hari ini.

Presiden Donald Trump pada bulan April 2020 menawarkan memberikan paket bantuan $12 juta untuk Greenland untuk pembangunan ekonomi, menimbulkan keraguan di Denmark, yang memiliki kedaulatan atas pulau itu. 

Keraguan Denmark menerima bantuan tersebut bukan tanpa alasan, karna dipandang Greenland hanya dipandang sebagai basis yang dijadikan pangkalan militer baru Amerika di kawasan dan strategi Amerika dalam meyeimbangkan kekuatan Rusia dan Tiongkok untuk mendapatkan kekuasaan di Arktik. Pentagon memperingatkan tentang peningkatan aktivitas Tiongkok di Arktik, menumbuhkan ambisi untuk memperluas kehadirannya.

Kesimpulan

Mencairnya es dan menghangatnya suhu di wilayah paling utara bumi akan manjadi pendorong setiap negara di kawasan Arkrik untuk memanfaatkan sumber daya yang tersedia dan bukan tidak mungkin kawasan arktik akan menjadi sebuah kawasan pertempuran baru di masa yang akan mendatang.

Walaupun, beberapa negara Arktik sudah melakukan kesepakatan Deklarasi Ilulissat pada 28 mei 2008, untuk meyelesaikan perselisihan secara tertib. Akan tetapi masalah lintas batas, dan pengaruh kawasan belum juga berakhir. Entah sampai kapan perselisihan Arktik bisa berakhir!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun