Awal 2020 merupakan tahun yang berat bagi Australia. Bagaimana tidak, dimulai pada tahun 2019 kekeringan panjang yang melanda benua tersebut yang mengakibatkan kebakaran yang hebat diseluruh benua Australia yang menyebabkan banyak flora, fauna endemik Australia terancam. Maka dari itu pemerintah Australia berencana untuk mengurangi populasi unta.
Sejarah Penemuan Benua Asutralia
Australia itu pertama kali ditemuin bangsa barat tahun 1606 oleh bangsa Belanda dan mendarat di Australia Utara. Â Akan tetapi, pada tahun itu Belanda tidak terlalu tertarik dengan Australia karena wilayah tersebut dipandang gersang dan sedikit sumberdaya alam.
Temuan Cook ini  secara cepat diakui oleh Britania Raya sebagai koloni mahkota baru. Koloni Mahkota New South Wales dibentuk pd 26 Januari 1788, ketika Kapten Arthur Phillip memimpin rombongan First Fleet ke Port Jackson. Tanggal itu menjadi hari nasional Australia.
Setelah menjadi koloni Britania Raya. Australia berkembang menjadi tempat pembuangan narapidana kelas kakap tempat pembuangan narapidana ini terkonsentrasi di Melbourne, Sydney maupun Perth.Â
Penemuan Sumberdaya Alam di Australia
Ketika SDA mulai ditemukan di Australia pada abad ke 19. Jumlah populasi dari Eropa ke Australia bertambah dengan cepat terutama papulasi meningkat di daerah subur dan kota-kota besar di Australia.Â
Eksplorasi Daerah Gurun
Pada tahun 1822 warga keturunan Danish-French, Conrad Malte-Brun. Memulai pertama kali pemikiran untuk melakukan eksplorasi daerah gurun menggunakan unta yang diekspor dari Afganistan maupun dari India.
Munculnya Mesin Uap dan Jaringan Jalan
Masuk ke Abad 20. Ketika mesin uap sudah ditemukan, dan jaringan jalan sudah mulai dibangun. Peran dari unta sebagai alat transportasi di gurun Australia mulai tergantikan.Â
Ditambah lagi adanya kebijakan White Australia Policy pada taun 1901. Yang hanya memperbolehkan orang kulit putih untuk imigrasi ke Australia. Menyebabkan unta semakin tersingkir karena unta kurang disukai dan tidak dekat dengan kebudayaan bangsa barat.Â
Seiring berkurangnya peran unta dalam kehidupan sehari-hari orang Australia. Banyak dari unta-unta tersebut dilepas liarkan ke alam bebas.Â
Australia dengan bentangan alam yang luas, serta vegetasi rumput gurun yang cukup banyak, serta tidak adanya predator alami. Menyebabkan populasi unta di gurun Australia meningkat tajam. Pada hari ini saja dikutip dari Natural Resource Management Ministerial Council  Australia diperkirakan ada 300rb unta liar di Australia.
Hal tersebut tentu saja menimbulkan masalah baru. Karna unta sekali minum menghabiskan 130liter. Bandingkan dengan kebutuhan manusia 2liter/hari. Ditambah lagi banyak kerusakan vegetasi alami rumput liar yang rusak dimakan oleh unta.
Serta hewan-hewan asli Australia seperti kangguru, koala dan hewan endemik lainnya. Terancam keberadaannya karna perebutan makanan serta tempat tinggal.Â
Hal ini menjadi sangat bahaya ketika hewan bukan endemik menguasai suatu kawasan. Maka yang terjadi adalah kerusakan ekosistem yang telah terbentuk selama miliaran tahun di Australia. Â Maka bukan tidak mungkin apabila hal ini terus dibiarkan banyak hewan asli Australia yang akan punah.Â
Dampak Kerusakan Unta Liar dan Solusi Pemerintah Australia dalam Meredam populasi Unta
Dikutip dari laman wikipedia dampak unta secara langsung terhadap lingkungan. Menyebabkan 80% tanaman endemik Australia habis untuk pakan unta liar kerusakan ini terutama terjadi di nothern territory.
Kerusakannya juga berpengaruh terhadap keberlangsungan makanan amborigin Australia. Belum lagi kerusakan yang ditimbulakan yang berkaitan langsung dengan manusia. Seperti dampak ekonomi, sosial dan infrastruktur.Â
Dari kerusakan- kerusakan tersebut akhirnya pemerintah Australia menerapkan kebijakan National Feral Camel Action Plan, 2009--2013. Tujuan utamanya adalah untuk menurunkan tingkat populasi unta. Dan kebijakan ini berhasil menurunkan jumlah populasi unta sebesar 10% dan membunuh 130rb unta.Â
Selain itu pemerintah Australia juga membentuk "Australian Camel Industry Association" Â didalamnya colaborasi negara bagian Australia yang berisi tentang pengelolaan unta menjadi komoditas ekspor maupun konsumsi nasional.Â
Akan tetapi karna kurangnya ilmu pengetahuan, keengganan konsumsi/produksi serta minimnya investasi industri unta di Australia  menyebabkan program pengembangan ini gagal. Dan populasi unta kembali tidak terkendali di alam liar.
Unta Pada Tahun 2020
Memasuki tahun 2020 Australia mengalami sirlkus kekeringan terparah sepanjang sejarah. Banyak hewan endemik, tumbuhan dan ekosistem yang terganggu karena adanya kebakaran ini. Ditambah dengan adanya populasi unta yang tak terkendali menambah buruk kerusakan lingkungan di Australia.
Karna unta banyak menyedot sumber air maupun makanan sehingga hewan2 endemik banyak yang kekurangan makan. Sehingga akhirnya kalah bersaing dan hal ini merupakan hal serius bagi Australia untuk melindungi species endemiknya.Â
lantas isu pembubuhan massal unta saya kira bisa dibenarkan untuk kasus kali ini. Karna Australia sedang berusaha untuk menjaga stabilitas ekosistemnya dan mendahulukan species asli Australia untuk dilindungi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H