Mohon tunggu...
Aryadhika Jatmiko
Aryadhika Jatmiko Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya merupakan mahasiswa dari Universitas Bhayangkara Jakarta Raya, saya kelahiran tahun 2004 dan saat ini menginjak umur 19 tahun. Saya memiliki pengalaman dalam bekerja sama dalam tim baik itu organisasi maupun pekerjaan lainnya, dan saya berpengalaman dalam bidang Admin Staff, yaitu mengelola data dalam microsoft excel, dan saya juga memiliki pengalaman dalam bidang videographer, yaitu bertugas dalam mengambil video dalam peliputan berita

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Strategi Kampanye Politik Dalam Media Cetak Baliho Paslon Nomor 2 Terhadap Pemilu Periode 2024

6 Januari 2024   08:51 Diperbarui: 7 Januari 2024   21:47 440
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Aryadhika Jatmiko (202110415021)

Universitas Bhayangkara Jakarta Raya, Bekasi

Email : 202110415021@mhs.ubharajaya.ac.id

Dosen Pengampu : Saeful Mujab, S.Sos.,M.I.Kom

ABSTRAK


Pemilihan umum 2024 di Indonesia telah menandai awal dari serangkaian peristiwa politik yang mendebarkan. Artikel ini mengeksplorasi dinamika kampanye politik yang berkembang menjelang Pemilu serta menganalisis tren dari strategi yang muncul. Dengan adanya strategi penggunaan media cetak Baliho sebagai bentuk dari kampanye politik pemilu nomor 2 cukup memberikan rasa antusiasme warga dengan adanya media cetak baliho tersebut, karena gambar dari media cetak baliho tersebut dibuat seakan seperti tokoh kartun, dan gambar tersebut merupakan gambar yang memanfaatkan teknologi Artificial Intelligence (AI)  yang merupakan kecerdasan buatan yang ada pada masa kini. Sehingga julukan “Sigemoy” menjadi sebuah panggilan terhadap capres tersebut, karena  banyak yang berpendapat bahwa capres tersebut dilihat sebagai sosok orang yang tampil apa adanya dan tidak berpura-pura.

Kata Kunci  : Strategi Kampanye, Media Cetak Baliho, Artificial Intelligence (AI)


PENDAHULUAN

Pemilihan Umum (Pemilu) merupakan momen penting dalam kehidupan demokrasi suatu negara, di mana masyarakat memiliki hak dan kesempatan untuk memilih pemimpin serta wakilnya dalam rangka membentuk pemerintahan yang sesuai dengan aspirasi dan kebutuhan mereka. Pemilu tidak hanya menjadi sebuah arena pertarungan politik, tetapi juga merupakan wujud partisipasi aktif warga negara dalam menentukan arah dan kepemimpinan negara. Dalam konteks ini, strategi kampanye politik menjadi kunci penting bagi setiap calon untuk meraih dukungan dan kepercayaan masyarakat.
 Menurut Sarbaini (2015) menyatakan bahwa Pemilu merupakan arena pertarungan untuk mengisi jabatan politik di pemerintahan yang dilakukan menggunakan cara pemilihan yang dilakukan oleh warga negara bersyarat. Secara umum Pemilu merupakan cara yang dilakukan oleh rakyat untuk menentukan pemimpin atau wakil mereka di pemerintahan serta dapat dikatakan sebagai hak masyarakat sebagai warga negara untuk memilih wakilnya di pemerintahan. Pemilihan Umum (Pemilu) merupakan momentum yang krusial dalam kehidupan demokrasi di suatu negara, di mana masyarakat memiliki kesempatan untuk memilih pemimpin dan wakilnya dalam rangka membentuk pemerintahan yang sesuai dengan aspirasi dan kebutuhan mereka. Salah satu aspek yang krusial dalam meraih dukungan masyarakat adalah strategi kampanye politik yang efektif.
Menurut Nurudin (2014) media massa menjalankan fungsi untuk mempengaruhi sikap dan perilaku masyarakat. Media massa merupakan strategi yang digunakan oleh kalangan partai politik untuk berkampanye pada masa pemilu ini, dan media massa tersebut dibuat semenarik mungkin agar mendapatkan perhatian dari masyarakat, dalam konteks ini yaitu bagaimana strategi kampanye politik dalam pemilu yang disalurkan lewat media cetak, khususnya media cetak baliho telah menjadi salah satu sarana yang sangat potensial dalam menyampaikan pesan dan membangun citra pasangan calon (Paslon).
Baliho adalah media yang ditampilkan di luar ruangan (outdoor) dan dipasang tinggi sesuai dengan situasi penempatan baliho tersebut. Baliho biasanya dipasang di tempat terbuka seperti di jalan raya, dan di jalur hijau jalan utama.  Pada Pemilu periode 2024, Paslon nomor 2 memilih pendekatan strategis dalam menggunakan media cetak, khususnya baliho, sebagai sarana utama untuk mengkomunikasikan visi, misi, serta program-program unggulan mereka kepada masyarakat.  Pilihan ini tidak lepas dari peran penting media cetak sebagai wadah untuk berkampanye yang dapat menjangkau berbagai lapisan masyarakat dengan cara yang lebih menyeluruh dan menyentuh. Dalam balihonya, paslon nomor 2 menampilkan strategi nya dengan cara menampilkan karakteristik dari kedua paslon tersebut, namun dalam media cetak baliho pemilu 2024 tersebut menjadi momentum krusial bagi Pasangan Calon (Paslon) nomor 2, sehingga dengan adanya media cetak baliho tersebut capres dari paslon nomor 2 tersebut dikenal dengan sebutan "Sigemoy," yang merupakan sebuah julukan dari masyarakat dalam kampanye politik pemilu ini.
Dengan adanya julukan “Sigemoy” banyak yang berpendapat bahwa capres tersebut dilihat sebagai sosok orang yang tampil adanya dan tidak berpura - pura, dan alasan mengapa khalayak banyak yang menjulukan capres nomor 2 itu sebagai “sigemoy” karena khalayak sebagai pemilih sudah bosan dengan pemilu yang saling serang dan saling tuding,  masyarakat juga berpendapat bahwa berpolitik juga dapat dibuat dengan asyik dan gembira” ujarnya. Media cetak baliho dengan julukan “Sigemoy” dianggap cukup unik karena berbeda dari yang lain, dan baliho tersebut menggunakan gambar dengan berwajah kartun yang memanfaat teknologi Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan, dan dengan adanya media cetak baliho tersebut memberikan perhatian yang antusias pada masyarakat.
penelitian ini akan membahas dengan mendalam mengenai strategi kampanye politik Paslon nomor 2 dalam media cetak baliho pada Pemilu Periode 2024. Analisis mendalam akan dilakukan terhadap langkah-langkah yang diambil dari Paslon nomor 2 dalam merancang dan mengimplementasikan kampanye melalui media cetak tersebut. Selain itu, akan dibahas juga dampak serta respons yang dihasilkan dari masyarakat dalam merespons kampanye politik Paslon nomor 2 melalui media cetak baliho.
Melalui telaah ini, diharapkan dapat ditemukan pola-pola strategi yang efektif dan inovatif yang dapat menjadi referensi bagi Paslon lainnya dalam memanfaatkan media cetak baliho sebagai alat yang kuat dalam menggalang dukungan masyarakat. Kesuksesan Paslon nomor 2 dalam memanfaatkan media cetak diharapkan dapat memberikan wawasan baru bagi aktor politik dalam mengoptimalkan strategi kampanye mereka pada masa mendatang.

TINJAUAN PUSTAKA

Tinjauan pustaka ini merinci evolusi kampanye politik dari zaman konvensional hingga era digital. Literatur menyoroti perubahan dalam strategi kampanye, peran media massa, dan dampak teknologi informasi dalam membentuk narasi politik. Penelitian terdahulu juga menunjukkan bahwa partisipasi masyarakat dalam pemilihan umum dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk isu-isu yang diangkat selama kampanye. Penelitian tentang strategi media cetak dan baliho dalam kampanye pemilu menyoroti berbagai aspek yang relevan dengan pengaruh media cetak terhadap opini publik dan pilihan pemilih. Norris (2000) dan Mazzoleni & Schulz (1999) menggarisbawahi peran media cetak dalam membentuk opini publik dan mempengaruhi pilihan pemilih selama kampanye pemilu. Mereka menekankan pentingnya media cetak sebagai saluran informasi dan analisis politik yang berdampak signifikan pada cara pemilih memandang calon atau partai politik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun