Mohon tunggu...
Arya Duta Gordra Sumitro Putra
Arya Duta Gordra Sumitro Putra Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa Universitas Airlangga

Saya adalah seorang mahasiswa dan freelancer

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dilematis Kebebasan Pers di Indonesia

16 Juni 2022   22:00 Diperbarui: 16 Juni 2022   22:04 188
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sehingga kemunculan media baru yang hanya berfokus pada pendapatan, kuantitas konsumen, dan peningkatan pelanggan seringkali menghalalkan segala cara untuk menyajikan konten tidak bermutu namun sangat ampuh dalam menggaet konsumen.

Kebebasan pers di Indonesia dominan memberikan dampak negatif dibandingkan dampak positif apabila kita melihat dari banyaknya konten media yang telah terpublikasi. Selain itu, konten-konten media yang bernilai negatif memiliki jumlah konsumen yang lebih tinggi dibanding dengan konten bernilai positif. 

Kebebasan pers yang tanpa kendali membuat peran media massa sebagai agen perubahan yang mengedukasi masyarakat terhadap, fakta, peristiwa, pengetahuan baru menjadi paradoks ketika tampilan yang disajikan justru lebih dominan berita negatif seperti; korupsi, pembunuhan, perkosaan, perselingkuhan artis atau pejabat pemerintah (Sidi, 2014). Hal-hal negatif tersebut memiliki dampak yang signifikan terhadap keutuhan bangsa Indonesia. 

Mengamati dari banyak pergeseran media di Indonesia, maka perlu penegakan kebebasan pers yang bertanggung jawab. Kebebasan pers yang bertanggung jawab bermakna bahwa, pihak pers harus bisa mempertanggungjawabkan setiap informasi yang dikeluarkan kepada masyarakat.  Selain itu, pers wajib menghormati hak asasi yang dimiliki oleh setiap warga negara. 

Oleh karena itu, artikel ini bertujuan  untuk mengingatkan dan mengajak warga negara Indonesia agar paham akan adanya ancaman besar terhadap kebebasan pers di Indonesia. Masyarakat diharapkan dapat bersikap bijak dalam mengonsumsi media sebagai upaya mitigasi.

Daftar Pustaka:

Alfajri, M. F, Adhiazni, V, Aini, Q. 2019. Pemanfaatan Social Media Analytics Pada Instagram Dalam Peningkatan Efektivitas Pemasaran. Jurnal Ilmu Komunikasi. Vol. 8, No. 2, Desember 2019, pp.1 - 11. ISSN 2548-4907.

DIGITAL 2022: INDONESIA. Tersedia online pada https://datareportal.com/reports/digital-2022-indonesia (Diakses pada 15 Juni 2022)

Kebebasan Pers Ditinjau dari Segi Fungsi. Tersedia online pada https://www.kompasiana.com/saidirifky/5517db1d8133118c669deb37/kebebasan-pers-ditinjau-dari-segi-fungsi (Diakses pada 15 Juni 2022).

Sidi, P. 2014. Krisis Karakter Dalam Perspektif Teori Struktural Fungsional. Jurnal Pembangunan Pendidikan: Fondasi dan Aplikasi. Volume 2, Nomor 1, 2014.

Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun