Proses manufaktur sangat penting untuk mengubah bahan mentah menjadi barang jadi, memenuhi permintaan konsumen dan penggunaan industri. Industri manufaktur telah berkembang secara signifikan dari waktu ke waktu, mengadopsi berbagai teknik dan teknologi untuk memenuhi kebutuhan bisnis dan konsumen yang terus berubah. Berikut adalah karakteristik dari lima jenis proses manufaktur klasik:
1. *Manufaktur Berulang (Repetitive Manufacturing): Proses ini melibatkan pembuatan produk yang sama dengan cara yang berulang-ulang, sering kali menggunakan jalur perakitan. Proses ini cocok untuk industri yang membutuhkan produk jadi yang dapat diprediksi dan stabil untuk konsumsi massal, seperti industri barang konsumsi. Manufaktur berulang baik untuk produksi bervolume tinggi dan berskala besar.
2. *Manufaktur Diskrit (Discrete Manufacturing): Mirip dengan manufaktur berulang, manufaktur diskrit juga menggunakan jalur produksi dan jalur perakitan. Namun, manufaktur ini berfokus pada pembuatan produk khusus dengan tingkat penyesuaian yang mendetail. Jenis manufaktur ini sangat penting untuk industri yang memproduksi barang dengan spesifikasi dan persyaratan yang unik.
3. *Manufaktur Toko Kerja (Job Shop Manufacturing): Dalam proses ini, stasiun kerja dan bengkel digunakan untuk membuat produk yang disesuaikan. Proses ini sangat bergantung pada operator yang terlatih dan berfokus pada kualitas produk, bukan kuantitas. Manufaktur job shop sangat ideal untuk memproduksi barang dengan spesifikasi dan persyaratan yang unik.
4. *Manufaktur Berkelanjutan (Continuous Manufacturing): Proses ini melibatkan produksi berkelanjutan dari produk yang dapat mengalir tanpa gangguan. Ini biasanya digunakan dalam industri seperti kilang minyak, pabrik gas, pembangkit listrik, dan fasilitas pengolahan air. Manufaktur berkelanjutan cocok untuk industri yang membutuhkan produksi konstan tanpa variasi.
5. *Manufaktur Batch (Batch Manufacturing): Manufaktur batch melibatkan produksi sejumlah produk dalam jumlah terbatas, dengan produksi dihentikan setelah jumlah tertentu terpenuhi. Proses ini memungkinkan kontrol kualitas dan pengujian mesin di antara batch. Proses ini ideal untuk industri yang memproduksi barang dalam jumlah kecil atau berdasarkan pesanan pelanggan.
## Menghubungkan Proses Manufaktur melalui Rantai Pasokan
Proses manufaktur dapat dihubungkan bersama melalui rantai pasokan, yang merupakan jaringan organisasi, orang, aktivitas, informasi, dan sumber daya yang terlibat dalam memproduksi dan mengirimkan produk atau layanan. Rantai pasokan menghubungkan berbagai tahap produksi, mulai dari sumber bahan baku hingga pengiriman barang jadi ke pelanggan. Berikut ini adalah cara berbagai proses produksi yang berbeda dapat dihubungkan melalui rantai pasokan:
1. *Sumber Bahan Baku*: Rantai pasokan dimulai dengan sumber bahan baku, yang dapat dilakukan melalui berbagai proses manufaktur seperti pertambangan, pertanian, atau sintesis kimia.
2. *Proses Manufaktur*: Bahan mentah kemudian diubah menjadi barang jadi menggunakan berbagai proses manufaktur, seperti manufaktur berulang, diskrit, job shop, kontinu, atau batch.
3. *Logistik dan Distribusi*: Setelah produk selesai diproduksi, produk diangkut ke gudang atau pusat distribusi, di mana produk disimpan dan dipersiapkan untuk pengiriman.
4. *Penjualan dan Layanan Pelanggan*: Tahap akhir dari rantai pasokan melibatkan penjualan produk kepada pelanggan dan menyediakan layanan purna jual jika diperlukan.
Dengan menghubungkan proses manufaktur melalui rantai pasokan, bisnis dapat memastikan aliran barang yang lancar dan efisien dari bahan baku ke pelanggan, memenuhi permintaan dan menjaga kualitas.
## Mengembangkan Tata Letak Berbasis Produk dan Menghitung Ukuran Kinerja