A. Teori Perkembangan Motorik
Pembahasan mengenai perkembangan anak berbeda dengan pertumbuhan. Perkembangan lebih kepada aspek kualitatif. Pembahasan tersebut dapat dilakukan dengan mengaplikasikan strategi pendekatan. Nation Association For the Education of Young Children (NAEYC) menyatakan bahwa tahapan perkembangan anak dilihat dari umur ada 6, yaitu infant (usia 0-6 bulan), older infant (7-12 bulan), young toddler (1 tahun), older toddler (2 tahun), preschool (3-5 tahun) dan primary school (6-8 tahun) (Setiani, 2013).
Perkembangan motorik berdampingan dengan proses perkembangan secara genetis atau kematangan fisik anak. Motorik merupakan perkembangan pengendalian gerakan tubuh melalui kegiatan yang terkoordinir antara susunan saraf, otot, otak, dan spinal cord. Perkembangan motorik meliputi motorik kasar dan halus (Teori - Teori Perkembangan Motorik Aud | PDF, n.d.).
Teori yang mendeskripsikan secara detail tentang sistematika motorik anak yaitu Dynamic System Theory yang dikembangkan oleh Thelen dan Whiteneyerr. Teori Dynamic System Theory ini menyatakan bahwa untuk membangun kemampuan motorik anak harus mempersepsikan sesuatu di lingkungannya yang memotivasi mereka untuk melakukan sesuatu dan menggunakan persepsi mereka tersebut untuk bergerak. Keterampilan motorik merepresentasikan keinginan anak. Persepsi tersebut memotivasi anak untuk melakukan sesuatu yaitu dengan bergerak.
Teori tersebut mengatakan bahwa ketika bayi dimotivasi untuk melakukan sesuatu, mereka dapat menghasilkan gerakan atau menciptakan kemampuan motorik yang baru. Kemampuan baru tersebut diperoleh karena adanya beberapa faktor pendukung, diantaranya yaitu, perkembangan sistem syaraf, kemampuan fisik yang memungkinkan untuk bergerak, keingian anak yang memotivasinya dan lingkungan yang mendukung perkembangannya (Setiani, 2013, p. 5).
B. Ciri Spesifik Usia Dalam Perkembangan Motorik
Terdapat 2 macam perkembangan motorik anak, yaitu: motorik kasar dan motorik halus. Hal ini selaras dengan ciri anak yang selalu bergerak dan ingin bermain, karena mereka berada pada fase bermain dan proses belajar (Septiani et al., 2016). Dalam aspek perkembangan anak dapat diukur dengan standar tingkat pencapaian perkembangan anak. Standar tingkat pencapaian perkembangan anak (STPPA) adalah acuan untuk mengembangkan standar isi, proses, penilaian, pendidik dan tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan, serta pembiayaan dalam pengelolaan dan penyelenggaraan pendidikan anak usia dini (Jateng, 2015).
C. Faktor Perkembangan Motorik
Perkembangan motoric yaitu perkembangan pengendalian Gerakan tubuh melalui kegiatan yayng terkoordinir antara susunan saraf, otot, dan otak. Perkembangan motoric meliputi motoric kasar dan motoric halus. Pekembangan motoric di tunjukkan pada proses kemampuan gerak seorang anak.
Faktor yang mempengaruhi perkembangan motoric pada anak
1. Sebelum lahir
- Pengaruh obat-obatan
Menjadi salah satu penghambat proses perkembangan motoric untuk anak dalam kandungan, oleh karena itu obat-obatan boleh dikonsumsi oleh ibu hamil asal berada di bawah pengawasan dokter. Obat-obatan untuk mencari kepuasan sesaat adalah obat-obatan yang secara umum tidak memiliki tujuan medis.
- Penyakit bawaan dari Ibu
Penyakit bawaan dari ibu menjadi salah satu penyebab terhambatnya proses perkembangan motoric, karena ibu yang tak sehat membawa berbagai potensi yang dapat ditularkan kepada keturunannya
- Genetik
Genetik menjadi salah satu penyebab terhambatnya proses perkembangan motoric. Perkembangan yang tidak normal dapat disebabkan oleh kelainan chromosome atau gen, setiap sel normal di dalam tubuh kit aini mengandung 46 chromosome, kecuali sel-sel produktif (sperma) yang hanya mengandng 23 chromosome
- Nutrisi ibu hamil
Nutrisi ibu hamil merupakan salah satu potensi terhambatnya perkembangan motoric pada anak, nutrisi sebelum anak lahir itu harus di cukupi karena sangat penting bagi Kesehatan ibu hamil dan embrio nya.
2. Setelah lahir
- Faktor genetic
Faktor genetic memiliki peran penting dalam perkembangan fisik motoric anak, termasuk pewarisan sifat dan presdiposisi tertentu
- Lingkungan
Lingkungan yang memadai dan orangtua yang mendukung sangat berpengaruh bagi perkembangan motoric anak, anak-anak akan memiliki lebih banyak kesempatan untuk bermain dan bereksplorasi untuk menunjukkan perkembangan motoric lebih baik, bagi anak bermain yaitu sarana untuk melatih anggota gerak dan otaknya dalam mengambil Keputusan
- Aktivitas Fisik
Aktivitas fisik yang teratur seperti menari, melompat, dan berenang mendorong perkembangan fisik yang baik pada anak-anak, hal ini membuktikan bahwa struktur tubuh anak kokoh dan cukup siap untuk bergerak dan bermain tanpa Batasan.
- Nutrisi
Menanamkan kebiasaan makan bergizi seimbang pada anak sejak dini akan meningkatkan Kesehatan mental dan fisik mereka, juga berpengaruh pada perkembangan otot dan system saraf anak. Kurangnya nutrisi dapat memicu masalah Kesehatan yang mengganggu perkembangan motoric anak (Yanti & Fridalni, 2020, p. 225-236).
D. Tingkah Laku dan Penanganan Keterlambatan Perkembangan Motorik Anak
Penting bagi orang tua untuk selalu memantau perkembangan anak, karena hal ini sangat mempengaruhi kemampuan mereka dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Perkembangan motorik anak meliputi perkembangan kasar seperti berjalan, melompat, jika motorik halus ada menulis, menggenggam dan lain sebagainya. Perkembangan mototik anak dapat dipercepat dengan berbagai stimulus seperti memberikan kesempatan belajar, meniru contoh yang baik, dan memberikan bimbingan. Setiap anak memiliki kecepatan perkembangan yang berbeda-beda yang mewajibkan setiap orang tua untuk selalu memperhatikan perkembangan motorik anak agar perkembangan motorik anak sesuai dengan umurnya, namun kemungkinan anak mengelami keterlambatan dalam perkembangan motorik mungkin ada terjadinya, oleh karena itu kita sebagai orang tua harus mengenali macam keterlambatan dan cara menangani keterlambatan perkembangan motorik anak (Suhartini, 2015).
Namun ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi perkembangan motorik anak yakni faktor lingkungan, faktor biologis, faktor jenis kelamin, penyakit, dan bayi terlahir premature. Gangguang motorik paling umum biasanya karena cerebral palsy (kerusakan pada area tertentu dari otak yang menghambat perkembangan normal otot) dan dyspraxia (kondisi yang mempengaruhi koordinasi dan kemampuan motorik) (Aprilidia et al., 2021).
E. Keterlambatan Perkembangan Motorik dan Penanganannya
Keterlambatan motorik halus : keterlambatan motorik halus anak merupakan penyebab anak sulit dalam bersosialisasi dengan teman sebayanya dalam bermain dan menulis. Yang di sebabkan oleh teknologi yang semakin pesat seperti, bermain game. Anak sudah jarang bermain permainan yang merangsang stimulus dan meningkatkan motorik halus.sehingga otot-otot halus pada anak tidak berkembang dan menyebabkan kesulitan dalam menulis. Keterlambatan perkembangan motorik halus juga di sebabkan oleh interaksi anak dengan orangtua.
Keterlambatan motorik kasar : Â keterlambatan perkembangan motorik kasar, anak sulit menendang dengan kaki kiri, karena gerakan yang kurang seimbang. Biasanya motrik kasar memerlukan koordinasi otot-otot yang lebih besar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H